SIKM Sudah Tak Ada, Kini Keluar-masuk Jakarta harus Pakai CLM

Adi Wira Bhre Anggono - Rabu, 15 Juli 2020 | 17:30 WIB

Petugas gabungan memeriksa kendaraan di gerbang tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/5/2020). (Adi Wira Bhre Anggono - )

"Ini semacam self-assessment. Jadi kita mau mengimbau warga untuk mengisi CLM dengan sebenar-benarnya karena di sana hasil isian kita dinilai oleh sistem, kemudian diberi skor," ungkap Syafrin.

Apabila skor kurang dari ambang batas yang ditentukan, maka pengisi CLM tidak diperbolehkan melakukan perjalanan ke luar rumah.

"Jika skornya di atas passing grade yang ditetapkan, maka rekomendasinya boleh bepergian," kata Syafrin.

Mereka yang memiliki skor di bawah passing grade akan direkomendasikan untuk melakukan tes pemeriksaan Covid-19.

Baca Juga: Ini Dia 8 Vespa Limited Edition yang Pernah Rilis di Indonesia, Harganya Terus Melangit, yang Mana Idamanmu?

"Kami mengimbau kepada warga yang direkomendasikan tes, jangan melakukan perjalanan dulu.

Anda lakukan tes dulu, setelah mendapat hasil tes negatif, silakan lakukan perjalanan," ucap Syafrin.

"Atau jika positif, tentu ada treatment tertentu, apakah karantina mandiri atau sesuai rekomendasi dokter pada saat dilakukan tes," lanjutnya.

Pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 275 orang pada Selasa (14/7/2020) kemarin.

Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga saat ini adalah 14.915 orang.

Baca Juga: 85.000 Mobil Honda di Indonesia Kena Recall, Ada Masalah di Komponen Ini

Dari jumlah tersebut, 9.528 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 714 orang meninggal dunia.

Kemudian, 619 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.053 orang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Sementara itu, jumlah pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 422 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 957 orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "SIKM Digantikan CLM, Begini Penjelasannya".