Ciri-ciri Kampas Kopling Motor Minta Pensiun, Cara Pakai yang Salah Juga Bikin Umurnya Lebih Pendek

Adi Wira Bhre Anggono,Uje - Rabu, 1 Juli 2020 | 10:30 WIB

Ilustrasi kampas kopling Kawasaki KLX (Adi Wira Bhre Anggono,Uje - )

Otomania.comKampas kopling yang sudah aus dan perlu diganti memang terkadang tak disadari banyak orang.

Maklum saja, karena umumnya letak kampas kopling terletak di dalam blok mesin.

Namun untuk mengetahui gejala-gejala kampas kopling yang sudah harus pensiun ternyata cukup mudah kok.

"Yang pertama adalah sering susah ketika memasukan gigi atau susah netral," buka Hisby Islami mekanik Mr. Bee Speed.

"Itu berarti kampas sudah aus, harus segera diganti," lanjutnya.

Baca Juga: Habis Disentil Pak Presiden, Yuk Intip Kendaraan Milik Menkes Terawan Agus Putranto, Ada Mobil Mewah dan Moge Nih!

Bau sangit atau aroma menyengat yang muncul dari mesin itu juga tanda kampas kopling minta diganti.

"Ditambah lagi kalau sudah mulai muncul bau-bau aneh itu bisa jadi kampas kopling harus diganti dan dibongkar dulu," wanti Hisby yang buka di Jl. Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Nurul | GridOto
Ilustrasi kampas kopling motor

Memang berapa rata-rata kilometer untuk mengganti kampas kopling?

"Rata-rata ada di 30.000 km ke atas tergantung dari pemakaian juga. Kalau pemiliknya rajin mengganti oli atau merawat motor bisa sampai 36.000 Km," tambahnya.

Tapi waktu pengantian kampas kopling bisa juga lebih cepat kalau motor memang dipakai tiap hari, sering diajak turing jarak jauh, hingga cara bawa motor yang salah.

Baca Juga: 3 Pemotor Mental, Ditabrak ABG Cowok Naik Mobil Rental yang Lagi Ngebet Ketemu Cewek

Agar kampas kopling lebih awet, hindari kebiasaan seperti ini saat menggunakan motor dengan transmisi manual.

Kebiasaan ini umumnya disebabkan karena belum terbiasanya pengendara dengan motor kopling manual.

Dok.Motorplus
Kampas kopling

Walau begitu, hal ini juga bisa terjadi pada kalian yang sudah terbiasa namun dilakukan secara tidak sengaja.

“Pertama dari cara pada saat melakukan oper gigi, yaitu tuas kopling tidak ditekan hingga maksimal,” jelas Suyitno, Kepala Mekanik Suzuki Madhani Bintaro, Tangerang Selatan.

Baca Juga: Mitos Atau Fakta, Sering Ganti Jenis Bensin Bikin ECU Rusak?

Karena proses gesekan antara kampas dan plat kopling tidak ideal, efeknya komponen tersebut jadi lebih cepat aus.

Kebiasaan lain seperti terlambat melepas tuas kopling ketika rpm mesin sudah tinggi juga membebani kerja kampas kopling.

GridOto
Ilustrasi tuas kopling.

“Saat motor berhenti lama dikemacetan atau lampu merah, sebaiknya pindah gigi ke netral sehingga kopling bisa dilepas,” tambahnya.

Sebab kebanyakan pengendara merasa enggan atau repot dan memutuskan untuk menahan kopling.

Tidak hanya meringankan kerja kopling, tentunya dengan melepas tuas kopling saat berhenti lama membuat tangan kiri juga bisa lebih rileks ketika motor tidak bergerak.

Dengan menghindari beberapa kebiasaan di atas, dijamin masa pakai kampas kopling bisa lebih awet meski motor sering dipakai.