Komebs Tatan mengatakan, aparat kepolisian telah mengambil langkah-langkah persuasif dan komunikasi dengan perwakilan warga.
"Massa juga melibatkan anak-anak untuk melakukan aksi tersebut. Hingga saat ini personel gabungan dari TNI - Polri masih bertahan di Jalinsum Medan-Padang tepatnya RM Mandira.
Baca Juga: Pernah Bacok Korbannya Hingga Kehilangan Tangan, Begal Sadis Dibekuk Tim Elang
Begitu juga dengan massa masih terkonsentrasi pada titik kumpul awal aksi pemblokiran Jalinsum Medan-Padang tepatnya di Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara," ujarnya.
Tatan menuturkan, aksi unjuk rasa berlangsung sejak Senin pagi sekitar pukul 10.30 WIB hingga tengah malam.
Aksi ini diduga dipicu ketidakpuasan sejumlah masyarakat terkait penyaluran BLT senilai Rp 600 ribu, yang bersumber dari dana desa.
Dalam aksi itu, massa yang diperkirakan lebih 300-an orang memadati Jalinsum Medan - Padang. Mereka menuntut pencopotan Kades Mompang Julu.
Dalam orasi tersebut, kata Tatan, massa menyebutkan bahwa Kades Mompang Julu tidak transparan dalam pengelolaan dana desa (DD) serta diduga terjadi praktik KKN.
Baca Juga: Rp 90 Juta Bisa Dapat Honda Brio Bekas, Nih Daftar Harga Tahun 2012-2014