Bahkan kartu ATM yang sempat dia gesek punya RP juga dibalikin lagi," kata dia seperti tak percaya.
Para perampok masih menyuruh sopir angkot tersebut untuk mengemudi sesuai instruksi mereka.
Sesekali, para perampok meminta sopir berhenti.
Salah satu dari mereka membeli makanan, satu lagi berjaga di jok samping sopir.
Pintu angkot dikunci, namun tubuh SR dan RP tak lagi disekap.
Setelah perampok kembali masuk ke kabin angkot dan duduk bersama SR dan RP, kalimat-kalimat yang meluncur dari mulut perampok tak lagi melulu soal ancaman.
Baca Juga: Wajib Tahu! SIM Bisa Dicabut Karena Pelanggaran-pelanggaran Ini
"Saya yakin dia baik karena dari kata-katanya itu," ujar SR. Mereka berdua ditanyakan status perkawinannya.
Merasa ngeri dicabuli karena telah diancam demikian sebelumnya, SR dan RP menjawab sudah menikah, meskipun sebetulnya belum.
Mereka tak menyangka bahwa jawaban itu berbalas ancaman bernada "simpatik" dari si perampok.