Baca Juga: Mobil Bekas Toyota Dibanting Diskon Sampai 50 Persen, Avanza Tahun 2015 Cuma Rp 60 Juta!
"Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba harus rapid test sendiri. Sebelumnya saya sudah seminggu dua kali kirim barang ke Bali," kata Hariyanto, salah satu supir truk asal Banyuwangi saat diwawancar rekan dari Tribun Bali.
Menurut Hariyanto, rapid test mandiri dirasa sangat mahal.
Sekali rapid test seharga Rp300.000. itupun masa berlakunya hanya tiga hari. Dengan demikian para supir ini harus mengeluarkan uang pribadi.
"Ini sangat memberatkan bagi saya, apalagi perusahaan tidak mau tahu dengan biaya tambahan seperti ini,” kata Hariyanto.
Supir truk asal Banyuwangi lainnya, Andong Sugiono, juga mengatakan keberatan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk rapid test mandiri.
"Di Pelabuhan Ketapang kami bisa menyeberang tanpa rapid test. Namun sampai di Gilimanuk kami disuruh rapid test dan bayar. Kalau tidak kami disuruh kembali," kata Andong.
Andong mengangkut bahan pokok seperti beras, tepung, dan bahan pokok lainnya. Dirinya mengancam tidak akan berangkat ke Bali.
"Saya muat beras dan bahan pokok lainnya. Biar saja orang Bali kelaparan karena kami tak bisa menyeberang ke Bali," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "BREAKING NEWS: Aksi Mogok Ratusan Sopir Truk Logistik di Banyuwangi, Tolak Rapid Test Mandiri".