Baca Juga: Preman Jagoan Pungli Marah-marah, Mobil di Depan Toko Jadi Korban Hantaman Batu
Sementara itu, sejumlah anggota dari berbagai fraksi di Komisi E DPRD DKI Jakarta kompak meminta panjar sebagai bentuk komitmen itu untuk ditarik hingga 100 persen.
Penyelenggaraan balapan mobil listrik itu juga diminta ditunda untuk 2021.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak menilai balapan mobil listrik tersebut sebaiknya dihentikan dahulu.
Jakarta Propertindo dan Pemprov DKI Jakarta diminta tidak usah memikirkan penyelenggaraan pada tahun 2021.
"Sekarang pikirkan uang puluhan juta pound sterling bagaimana bisa ditarik.
Baca Juga: Calon Lady Racer Asal Bekasi Alami Luka Parah di Kepala, Kecelakaan Saat Akan Latihan MiniGP
Uang saat ini dibutuhkan untuk sembako masyarakat di tengah paparan COVID-19. Sensitifitas kita dibutuhkan saat masa pandemi saat ini," kata Jhonny saat rapat kerja dengan Jakpro dan Dispora di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Anggota Komisi E lainnya, Merry Hotma juga menilai, lebih baik Formula E dibatalkan dengan pertimbangan kondisi perekonomian global masih belum stabil akibat pandemi COVID-19.
Dengan pertimbangan tersebut, Merry Hotma meragukan turis-turis asing datang ke Indonesia pada tahun 2021, meski wabah misalnya akan berakhir pada tahun 2020.
Padahal, tujuan penyelenggaraan balap ini untuk menarik minat wisatawan datang ke Jakarta.
"Apakah mungkin ada orang asing yang akan datang ke Indonesia untuk menonton Formula E dalam kondisi begitu? Mungkin sampai 2023 ekonomi dunia akan merangkak, saya pikir gak mungkin datang menonton.
Makannya kami minta ini dibatalkan karena gak akan tercapai (tujuannya menarik wisatawan)," kata Merry.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemprov DKI Sudah Bayar Commitment Fee Formula E 31 Juta Poundsterling".