Jakarta Rangking Dua Penyumbang Polusi Udara Dunia, Padahal Baru Masuk PSBB Transisi, Ini Penyebabnya

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 16 Juni 2020 | 19:00 WIB

Suasana kendaraan terjebak macet di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2020). Pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, lalu lintas di sejumlah jalan di DKI Jakarta terpantau padat hingga terjadi kemacetan. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Dengan angka tersebut, Jakarta menjadi kota kedua di dunia sebagai penyumbang polusi udara terbesar, di bawah Kota New Delhi di India yang mencapai angka 142 US AQI.

Baca Juga: Terkenal Dengan Produk Filter Udara, Ferrox Luncurkan Masker, Simak Keunggulannya

Sementara itu, angka polusi yang terjadi di Jakarta saat ini sangat berbeda jauh bila dibandingkan saat penerapan PSBB pada April lalu.

Kualitas udara di Jakarta sempat menempati peringkat 38 sebagai penyumbang polusi dunia pada 22 April 2020 lalu.

Lockdown turunkan polusi udara

Kualitas udara di Jakarta sempat membaik saat PSBB diberlakukan untuk menekan angka penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19.

Bahkan, di China dan Italia, lockdown atau penguncian telah memberi dampak positif bagi lingkungan.

Seperti dilansir dari Science Alert, pada Maret lalu, instrumen Tropospheric Monitoring Instrument (TROPOMI) yang disematkan pada satelit Sentinel-5 menangkap gambar langit di atas China.

Baca Juga: Tengok Hasil Uji Emisi Mobil yang Umurnya Lebih dari 10 Tahun, Lulus Gak Ya?

Citra satelit ini menunjukkan adanya penurunan nitrogen dioksida yang signifikan, dari Januari hingga Februari 2020.