Baru PSBB Transisi Kok Jakarta Udah Macet? Gini Nih Kalau Kata Pak Dosen

Adi Wira Bhre Anggono - Sabtu, 6 Juni 2020 | 18:15 WIB

Suasana kendaraan terjebak macet di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2020). Pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, lalu lintas di sejumlah jalan di DKI Jakarta terpantau padat hingga terjadi kemacetan. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Jakarta kembali macet usai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperpanjang hingga akhir Juni nanti.

Masa perpanjangan PSBB ini disebut masa transisi, yang sebetulnya kondisi ini bukan berarti masa PSBB berakhir.

Namun nyatanya kemacetan lalu lintas terjadi setelah pengumuman PSBB transisi ini.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (6/6/2020), pada hari pertama PSBB transisi jalanan ibukota kembali macet.

Kemacetan terjadi di sejumlah titik, salah satunya di jalan tol kota ruas Cawang-Grogol, Jakarta pada Jumat (5/6/2020) sore.

Baca Juga: Kisah Gadis Nekat Naiki Kap Ambulans, Histeris Tak Terima Ibunya Disemayamkan di Pemakamam Khusus Covid-19

Salah persepsi

Epidemiolog dari Universitas Padjajaran dr. Panji Fortuna Hadisoemarto menanggapi tentang hal tersebut.

Menurutnya kemacetan di hari pertama PSBB transisi bisa terjadi karena dua kemungkinan.

Pertama karena orang-orang merasa bosan. Mereka sudah terkurung di rumah sejak Maret, setidaknya 3 bulan.

Kedua, menurut Panji, orang-orang salah persepsi dengan mengartikan bahwa masa transisi masyarakat sudah bebas beraktivitas.

Kemacetan tersebut menurut Panji tidak berbahaya. Namun justru mengindikasikan adanya perpindahan banyak orang ke suatu tempat.

Baca Juga: Geng Ojol Samperin Rumah Konsumen, Tak Terima Rekannya Dikasih Bintang Satu, Bukan Main Fisik Tapi Bikin Jera

"Yang berbahaya ini pergi mereka ke mana dan apakah berkumpul di suatu tempat yang belum aman. Atau berkumpul di suatu tempat sehingga risiko penularan meningkat," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).

Panji khawatir jika orang-orang itu kemudian pergi berbelanja ke mall, berkumpul dengan orang banyak, ke tempat wisata, dan sebagainya.

Apalagi belum semua daerah di Jakarta aman. Ada beberapa daerah yang masih menjadi zona merah.

"Paling mudah patuhi dulu itu aturan yang sudah dibuat oleh pak gubernur," ujarnya.

Baca Juga: Mana Yang Bikin Transmisi Matik Cepat Jebol, Tahan di D atau Pindah ke N Saat Berhenti Sebentar? Ini Kata Ahli

PSBB transisi

Masa transisi, menurut Gubernur DKI Anies Baswedan dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/6/2020), adalah peralihan dari pembatasan sosial menuju kondisi aman, sehat, dan produktif.

Banyak daerah di Jakarta yang sudah menjadi kuning dan hijau. Meski begitu masih ada yang dikategorikan zona merah, sehingga PSBB belum dihentikan.

Menurut Anies pada masa transisi kegiatan sosial ekonomi sudah bisa dimulai lagi secara bertahap, namun ada batasan yang harus ditaati.

Dia menjelaskan, periode itu juga adalah periode edukasi, yaitu periode pembiasaan terhadap pola hidup sehat, aman, dan produktif sesuai Covid-19.

Baca Juga: Untung Nggak Meledak, Balon Udara Mendarat di SPBU, Bikin Panik Warga Karena Tersangkut di Tiang Listrik

Ada beberapa pelonggaran. Dalam fase pertama dimulai dengan pelonggaran kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat dan efek risiko terkendali.

Pemprov DKI Jakarta membuka kembali rumah ibadah, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, pariwisata, hingga perkantoran.

Pembukaan sejumlah tempat tersebut tidak dilakukan serentak, tapi bertahap mulai 5 Juni.

Terkait kendaraan pribadi, pemprov DKI Jakarta telah memperbolehkan mobil membawa penumpang penuh.

Syaratnya semua satu keluarga, dibuktikan dengan KTP.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terapkan PSBB Transisi, Mengapa Kondisi Jalanan Jakarta Macet?".