Kisah Gadis Nekat Naiki Kap Ambulans, Histeris Tak Terima Ibunya Disemayamkan di Pemakamam Khusus Covid-19

Adi Wira Bhre Anggono - Sabtu, 6 Juni 2020 | 16:30 WIB

Video viral seorang gadis naik ke kap ambulans untuk menghalangi pemakaman PDP Covid-19 di Gowa, Sulawesi Selatan. (Adi Wira Bhre Anggono - )

 

Otomania.com - Seorang gadis nekat menghalangi laju ambulans karena tak terima ibunya disemayamkan di pemakaman khusus pasien Covid-19.

Gadis itu pun viral di media sosial karena aksinya yang mengundang iba namun juga pro dan kontra.

Dikutip dari TribunWow, ia diketahui bernama Andi Arni Esa Putri Abram.

Ibunya yang telah meninggal dunia mendapat status pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona (Covid-19).

Dalam video viral, tampak sang gadis berkerudung biru itu naik ke kap mobil ambulans sambil menanggis histeris.

Baca Juga: Ini Protokol Kesehatan Baru Bagi Tim MotoGP Sebelum Memulai Balapan, Ribet?

Gadis ini menolak jenazah ibunya dimakamkan di tempat pemakaman khusus pasien covid-19 di Gowa, Sulawesi Selatan.

Tim Gugus Tugas Covid-19 kemudian tetap membawa jenazah PDP tersebut dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulsel ke Kompleks Pemakaman Khusus Covid-19 di Macanda, Gowa.

Awalnya pihak keluarga tidak terima dengan keputusan tersebut dan memaksa jenazah pasien dapat dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Bulukumba.

Sang putri kemudian histeris saat mengetahui jenazah ibunya akan dibawa ke tempat pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19.

Baca Juga: Anis Baswedan Imbau Warga Jalan Kaki Atau Bersepeda Untuk Mobilitas di Jakarta

Ia pun menjerit-jerit dan menghalangi jalannya mobil ambulans.

Arni berusaha memaksa agar jenazah ibunya dapat dimakamkan di tempat yang direncanakan keluarga.

Meskipun begitu, Tim Gugus Tugas Covid-19 akhirnya tetap memakamkan jenazah sesuai protokol Covid-19.

Suami almarhumah, Andi Baso Ryadi Mappasulle, bersama putrinya kemudian menyambangi posko penanganan Covid-19 di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar.

Mereka meminta jenazah pasien tersebut dapat dipindahkan dari pemakaman khusus.

Baca Juga: Butuh Waktu Sekian Lama Untuk Pulihkan Industri Otomotif, Kemenprin Siapkan Beberapa Skenario

"Kedatangan kami untuk mengantarkan surat permohonan pemindahan jenazah almarhumah dari pemakaman khusus Covid ke pemakaman keluarga kami," kata Andi Baso Ryadi Mappasulle, dalam tayangan TvOne, Kamis (4/6/2020).

Andi menyebutkan jenazah istrinya tidak seharusnya berada di pemakaman khusus tersebut.

Ia menyebutkan istrinya sudah menjalani tes swab dan hasilnya menunjukkan negatif.

"Jenazah almarhumah sudah tidak tepat lagi berada di pekuburan khusus Covid," kata Andi.

"Sedangkan beliau sudah dinyatakan tidak Covid, dibuktikan dengan hasil swab yang negatif," lanjutnya.

Sementara itu, pihak Gugus Tugas Covid-19 menyebutkan belum dapat memenuhi permintaan pihak keluarga.

Baca Juga: Wanita Ini Suruh Driver Ojol Masuk ke Kamar Mandi, Ngga Tahunya Disuruh Mengamankan Benda Menjijikan

Situasi pandemi yang masih terjadi membuat protokol pemindahan jenazah sulit dilakukan.

Hal tersebut disampaikan Asisten Operasi Tim Gugus Tugas Covid-19 Sulsel Kolonel Inf Eden Chandra.

"Belum bisa dilakukan, karena kita mengantisipasi jangan sampai ini menimbulkan permasalahan baru yang penanganannya akan menyulitkan," jelas Eden Chandra.

Ia menyebutkan permintaan pihak keluarga akan dipertimbangkan sesuai situasi pandemi Covid-19.

"Kita bukan melarang, tidak, tetapi kita melihat dulu perkembangan penyebaran Covid ini bagaimana," papar Eden.

"Nanti juga pasti ada kebijakan baru dari pemerintah," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Identitas Gadis Naik Kap Ambulans Halangi Pemakaman PDP Covid-10 yang Viral, Ayah Datangi Posko".