Sejumlah petugas yang berjaga pun tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa menyaksikan aksi emak-emak tersebut.
Petugas Membiarkan
Asep Hidayat (42), warga Kecamatan Caringin, membenarkan aksi tersebut.
Pembukaan portal di pintu gerbang Pantai Rancabuaya terjadi pada Selasa (26/5/2020) sore. Menurutnya, emak-emak tersebut merupakan pedagang musiman di Pantai Rancabuaya.
Baca Juga: Padahal Bukan Jambret, Raungan Suara RX-King Bikin Puluhan Anak Lari Kocar-kacir
"Mereka kesal karena akses masuk ke pantai ditutup. Akibatnya, mereka tak bisa berjualan karena tidak ada wisatawan," ucap Asep, Rabu (27/5/2020), dikutip dari Tribunjabar.id.
Asep menyebut, emak-emak tersebut salah paham dengan penyekatan yang dilakukan petugas.
Penyekatan dilakukan untuk mencegah adanya wisatawan dari luar Garut masuk ke pantai.
"Sebenarnya kalau wisatawa lokal boleh ke pantai. Cuma tidak boleh berkumpul. Kalau yang dari luar seperti Bandung atau Jakarta itu yang tidak boleh," katanya.
Sejumlah wisatawan, lanjutnya, banyak yang memilih ke Pantai Rancabuaya.
Itu dilakukan seetelah Pantai Santolo, Sayangheulang, dan Pantai Jayanti di Cianjur ditutup.
Namun, petugas akhirnya juga menutup Pantai Rancabuaya.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, membenarkan kejadia tersebut. Pihaknya sudah meminta tim satgas kecamatan untuk melakukan edukasi ke warga.
"Satgas kecamatan sudah melakukan edukasi ke warga. Wisatawan juga diberi pemahaman agat tak masuk dulu," kata Helmi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Viral via "WhatsApp Rombongan Emak-emak Buka Paksa Portal ke Rancabuaya, Ternyata Ini Alasan Mereka".