Otomania.com - Dua orang komplotan maling motor yang beraksi di sekitaran Surabaya dan Madura diringkus dengan kondisi satu pelaku tewas ditembak mati saat penangkapan.
Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap dua maling motor asal Kabupaten Sampang, Madura itu pada Minggu (17/5/2020).
Satu pelaku bernama Ahmad Rohman (32), asal Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.
AR yang diketahui tinggal indekos di Komplek Pasar Bolodewo Surabaya itu ditembak mati polisi.
Sedangkan satu pelaku yang ditembak kakinya bernama Indra (23), tinggal indekos di Jalan Kertajaya, Surabaya.
Dari data kepolisian, dua pelaku itu sudah 11 kali beraksi di Surabaya.
"Komplotan ini sudah beraksi di 11 TKP di sekitar Surabaya," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, Senin (18/5/2020) dikutip dari Kompas.com.
"Satu pelaku terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur," sambung dia.
Baca Juga: 113 Pemudik Bakal Gagal Lebaran di Rumah, Kena Razia di Tol, Siap-siap Karantina 14 Hari
"Karena pada saat dilakukan penangkapan pelaku beriniasl AR melawan petugas dengan sebilah senjata tajam jenis pisau penghabisan," ujarnya.
Lebih lanjut, setidaknya para pelaku beraksi di wilayah Tambaksari, Gubeng, dan sekitar Surabaya Selatan.
Pengungkapan aksi curanmor itu berawal saat anggota Resmob tengah melakukan penyelidikan terhadap kejadian curanmor TKP Putro Agung, dan mendapatkan informasi bahwa hasil curian akan dijual ke Madura.
Selanjutnya, pada Minggu 17 Mei 2020 sekitar pukul 05.00 WIB, anggota berhasil meringkus Indra bersama dengan barang bukti hasil curiannya dan melakukan pengeletan terhadap pelaku lainnya.
"Setelah Indra tertangkap, kami keler. Namun saat menunjukkan tempat persembunyian AR temannya, tersangka berusaha kabur dan kami lumpuhkan," jelas dia.
"Sementara AR saat kami tangkap malah mencoba melawan dengan parang, dan terpaksa kami tembak mengenai dada kirinya," tandasnya.
Sementara itu, Indra mengaku lima kali beraksi beranma Rohman. Indra mendapat bagian uang hasil penjualan sekitar Rp 1,5 juta.
"Saya baru 5 kali kerja bersama Rohman, dan setiap hasil dijual ke Madura, saya dapat bagian Rp 1,5 juta," ungkapnya.
"Uang itu saya gunakan untuk bayar cicilan sepeda motor dan buat beli baju," kata Indra.
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul "Maling Motor asal Madura Ditembak Mati Polisi, Sudah 11 Kali Beraksi di Surabaya Bersama Temannya".