Komplotan Spesialis Malmot Trayek Surabaya-Madura Digiling Polisi, Satu Tewas Ditembak Usai Hunuskan Parang

Adi Wira Bhre Anggono - Kamis, 21 Mei 2020 | 11:30 WIB

apolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho menunjukan barang bukti aksi maling motor asal Sampang, Senin (18/5/2020). (Adi Wira Bhre Anggono - )

"Karena pada saat dilakukan penangkapan pelaku beriniasl AR melawan petugas dengan sebilah senjata tajam jenis pisau penghabisan," ujarnya.

Lebih lanjut, setidaknya para pelaku beraksi di wilayah Tambaksari, Gubeng, dan sekitar Surabaya Selatan.

Pengungkapan aksi curanmor itu berawal saat anggota Resmob tengah melakukan penyelidikan terhadap kejadian curanmor TKP Putro Agung, dan mendapatkan informasi bahwa hasil curian akan dijual ke Madura.

Selanjutnya, pada Minggu 17 Mei 2020 sekitar pukul 05.00 WIB, anggota berhasil meringkus Indra bersama dengan barang bukti hasil curiannya dan melakukan pengeletan terhadap pelaku lainnya.

Baca Juga: Polisi Curiga Isi Daihatsu Xenia Ada TV 2 Unit, Laptop dan Pelat Nomor Palsu, Ternyata Napi Asimilas Kumat Minta Masuk Penjara Lagi

"Setelah Indra tertangkap, kami keler. Namun saat menunjukkan tempat persembunyian AR temannya, tersangka berusaha kabur dan kami lumpuhkan," jelas dia.

"Sementara AR saat kami tangkap malah mencoba melawan dengan parang, dan terpaksa kami tembak mengenai dada kirinya," tandasnya.

Sementara itu, Indra mengaku lima kali beraksi beranma Rohman. Indra mendapat bagian uang hasil penjualan sekitar Rp 1,5 juta.

"Saya baru 5 kali kerja bersama Rohman, dan setiap hasil dijual ke Madura, saya dapat bagian Rp 1,5 juta," ungkapnya.

"Uang itu saya gunakan untuk bayar cicilan sepeda motor dan buat beli baju," kata Indra.

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul "Maling Motor asal Madura Ditembak Mati Polisi, Sudah 11 Kali Beraksi di Surabaya Bersama Temannya".