Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah mempersiapkan dana sebesar Rp 10,8 triliun untuk penanganan Virus Corona.
Jelang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat, pemprov telah menyiapkan sejumlah anggaran.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembiayaan penanggulangan Covid-19 dan untuk memberikan bantuan sosial pada warga.
Besaran dana tersebut merupakan gabungan dana dari provinsi dan kota kabupaten di Jawa Barat.
Dilansir KompasTV, Sabtu (2/5/2020), penyediaan dana tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Kantor Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan bahwa pihaknya telah siap melaksanakan PSBB.
Ia mengaku telah menyiapkan dana sebesar Rp 10, 8 triliun untuk penanggulangan Virus Corona di Jawa Barat.
"Kita sudah siap anggaran untuk Covid, untuk darurat kesehatan maupun untuk PSBB sudah disiapkan termasuk bantuan sosial," kata Ridwan Kamil.
"Total gabungan dana dari provinsi dan dana kota kabupaten adalah 10, 8 triliun rupiah," imbuhnya.
Jumlah tersebut akan dibagikan penggunaannya untuk membeli peralatan darurat kesehatan dan juga bantuan sosial.
Kemudian Ridwan Kamil menyampaikan bahwa Pemprov Jabar telah melaksanaakan protokol yang ditentukan World Health Organization (WHO) mengenai pemakaman.
Disebutkan bahwa pemprov telah melaksanakan perluasan makam bagi masyarakat yang meninggal terkait Virus Corona.
Baca Juga: Update Harga Skutik Honda, ADV150 Rp 34 Jutaan, All New BeAT Paling Murah
"Kami sampaikan juga, protokol dari WHO sudah dilaksanakan terkait perluasan pemakaman bagi yang bisa dihitung sebagai potensi Covid," ujar Ridwan Kamil.
Meski begitu, pihaknya melaporkan bahwa tidak ada peningkatan jumlah warga meninggal yang dimakamkan.
"Tapi kami laporkan di Jawa Barat, jumlah yang dimakamkan tidak ada peningkatan drastis," ungkapnya.
Ini juga berlaku bagi Kota Bandung yang disebutnya tempat percontohan pusat pandemi di Jawa Barat.
Ia menyatakan tidak ada perubahan signifikan dari jumlah pemakaman saat ini bila dibandingkan dengan tahun lalu.
"Bahkan Kota Bandung sebagai sampel pusat pandemi di Bandung Raya, pemakaman tahun lalu jumlahnya dengan tahun sekarang hampir tidak ada bedanya," jelas Ridwan Kamil.
"Artinya tidak ada potensi orang dimakamkan dengan gejala-gejala yang mirip Covid, semua sama seperti tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.
Artikel serupa pertama kali tayang di Tribunwow.com dengan judul "Achmad Yurianto Sebut PSBB Nasional Tak Perlu, Epidemiolog: Kalau Ingin Indonesia Pulih Bulan Juli".