Ahli Epidemiologi Katakan Perlu Ada PSBB Nasional, Jubir Pemerintah: Indonesia Bisa Pulih Setelah Juli

Adi Wira Bhre Anggono - Senin, 4 Mei 2020 | 07:00 WIB

Pemeriksaan petugas di check point PSBB Simpang Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah gencar dilakukan, hanya saja belum dalam tingkat nasional.

PSBB di sejumlah daerah pun menjadi perbincangan banyak ahli soal efektifitasnya dalam menekan penyebaran virus Corona alias Covid-19.

Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono berpendapat pembatasan sosial perlu dilakukan dalam skala yang lebih besar lagi.

Hal tersebut ia sampaikan saat menanggapi pernyataan Juri Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.

Awalnya Achmad Yurianto menuturkan hal yang lebih penting adalah kepatuhan masyarakat yang wilayahnya menerapkan PSBB.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan McLaren di Tol Jagorawi Versi Polisi, Mobil Rp 6 Miliar Hancur Pengemudi Cuma Luka Ringan

"Jangan dianggap peraturannya yang harus nasional," kata Achmad Yurianto, dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (2/5/2020).

"Kalau kepatuhannya tidak dijalankan, sebaik apapun peraturan tidak ada gunanya," lanjut dia.

Yurianto menyebutkan tidak perlu ada PSBB secara nasional.

Menanggapi pernyataan Yurianto, epidemiolog Pandu Riono menyampaikan pengamatannya terhadap wilayah yang sudah menerapkan PSBB.