Curhat Pemudik Nekat Pulang ke Kampung, Mending Saya Mati di Sana

Adi Wira Bhre Anggono - Rabu, 29 April 2020 | 21:20 WIB

Pengendara sepeda motor asal Cikokol, Kota Tangerang, Provinsi Banten yang hendak pulang kampung lantaran sudah tak ada pekerjaan dan penghasilan, Agung (28) dan Samtirawan (29) (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Seorang pemudik mencurahkan isi hatinya mengenai kondisi yang ia alami selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKi Jakarta.

Usahanya untuk mudik diberhentikan di Pos Penyekatan di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Selasa (28/4/2020).

Agung mengaku terpaksa mudik dikarenakan sudah tidak ada pekerjaan usai diberhentikan dari tempat kerjanya yang tutup usai diberlakukan PSBB.

Sudah 12 hari Agung hanya berdiam diri di kosannya daerah Cikokol, Kota Tangerang usai diberhentikan kerja.

"Kalau kita di sini dikasih makan engga, kalau ada yang jamin kasih makan nggak apa apa, kita mati di sini siapa yang tanggung jawab," ucap Agung (28) pengendara motor yang hendak mudik ke wilayah Pemalang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ratusan Motor Bubar Kocar-kacir, Trek Balap Liar Digerebek Tiga Polsek, Puluhan Motor Diamankan

Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Agung (28) dan Samtirawan (29) kecewa berat lantaran diminta putar balik oleh petugas di lokasi Check Point Jalan Sultan Agung, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (28/4/2020) siang. Ia nekat mudik karena sudah tak punya pekerjaan karena kena PHK.

Agung tak sendiri, ia bersama temannya yang masih satu kampung bernama Samtirawan (29) terpaksa mudik karena sudah tak ada lagi uang untuk bisa bertahan hidup di daerah perantauannya itu di Tangerang.

Upayanya kandas di titik penyekatan di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

Agung ketika itu nampak kesal karena tetap diminta putar balik, padahal sudah menjelaskan keadaan pahit tersebut.