Sedangkan untuk rivalitas dengan Sete Gibernau, tentu puncaknya ketika keduanya terlibat adu fisik di tikungan terakhir sirkuit Jerez, ketika MotoGP Spanyol 2005.
Sedangkan untuk Jorge Lorenzo, tentu ketika keduanya menjadi rekan setim sejak tahun 2008.
"Ketika Anda memiliki persaingan seperti ini, itu adalah bahan bakar untuk meningkatkan kinerja semua orang, untuk meningkatkan level," aku Valentino Rossi.
"Karena pertarungan dimulai, dan kemudian menjadi sedikit pribadi. Ini artinya Anda bisa berusaha lebih keras untuk maju dan levelnya naik," tambah juara dunia sembilan kali ini.
Baca Juga: Staf Dorna Sport Sudah, Kini Giliran Pembalap MotoGP Diharap Rela Dipotong Gajinya
Memang, dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi Inggris, Rossi pernah menyinggung persaingannya dengan Casey Stoner.
Tetapi, itu tidak menjadikan juara dunia MotoGP asal Australia itu menjadi salah satu rival terberat Rossi.
Untuk Stoner, The Doctor malah mengkategorikannya sebagai salah satu dari tiga balapan yang diingatnya.
“Dalam peringkat kemenangan pribadi saya, saya memiliki tiga balapan," sebutnya.
"Welkom 2004, yang merupakan kemenangan pertama bersama Yamaha; Laguna (Laguna Seca) 2008, pertempuran dengan Stoner; dan Barcelona 2009, pertempuran dengan Jorge Lorenzo hingga tikungan terakhir," jelas Rossifumi.
Nah, itu dia kisah Rossi yang kini sudah menyentuh usia 41 tahun dan masih tetap membalap di MotoGP.
Artikel serupa telah tayang pertama kali di OtoRace.id.