Otomania.com – Pada umumnya usia pemakaian aki mobil sanggup bertahan hingga beberapa tahun.
Tetapi jika aki mobil tersebut kurang diperhatikan atau kurang dirawat, maka akan terjadi kerusakan yang lebih cepat.
Berikut tim merangkum tiga hal utama yang bisa meyebabkan aki mobil cepat rusak atau kehilangan daya.
Tiga hal utama tersebut, berdasarkan penjelasang dari Quality Assurance PT Astra Otoparts yakni Sahrudin.
Baca Juga: Empat Merek Aki Mobil Berikut Harga, Mobil Anda Gunakan Yang Mana?
1. Ketinggian Cairan Aki Tidak Dijaga
Sahrudin menjelaskan pada prinsipnya setiap jenis aki harus memiliki jumlah carian yang cukup agar tidak terjadi masalah.
“Kalau kekurangan air sampai pelat itu muncul di atas permukaan air, itu akan terjadi oksidasi,” jelasnya, Dikutip dari GridOto.com.
Pada saat pelat terkena oksidasi, maka pelat tidak dapat berfungsi.
“Akhirnya apa? Tegangan kita tidak akan dapat, kapasitas tidak akan dapat, akhirnya tidak bisa starter,” terangnya.
Sahrudin juga menjelaskan jika pelat sudah teroksidasi, penambahan air pun tidak akan bisa mengembalikan aki ke kondisi semula, sehingga tidak ada pilihan aki harus diganti dengan yang baru.
2. Mobil Jarang Digunakan
Ketika mobil mati, beberapa komponen kelistrikan akan tetap menggunakan listrik dari aki mobil atau yang disebut dark current.
“Dark current itu dari misalnya ECU, kemudian juga alarm dan lain-lain,” terang Sahrudin.
Baca Juga: Batasan Waktu Aki Mobil Tidak Digunakan, Dan Harus Dicas Ulang
Aki yang energinya terus menerus digunakan tanpa diisi kembali dapat menyebabkan sulfatisasi.
“Begitu sulfat terbentuk pada pelat itu, kemudian kita tidak kembalikan lagi, terjadi pengerasan,” jelasnya.
Pengerasan atau sulfatiasi akan menyebabkan pelat pada aki tidak dapat berfungsi, dan berujung umur pakai aki yang memendek.
Maka dari itu, ia menyarankan untuk selalu rutin menjalankan mobil agar aki mobil dapat secara teratur terisi kembali.
3. Beban Kelistrikan Berlebihan
Sahrudin menjelaskan, sulfatisasi tidak hanya bisa terjadi pada mobil yang jarang digunakan, namun juga pada mobil yang ditambahkan aksesori secara berlebihan.
Penambahan aksesori misalnya seperti sound system, akan menambah beban daya bagi sistem kelistrikan.
Jika tidak diperhitungkan, maka kemampuan alternator dalam menyuplai listrik ke aki bisa menjadi lebih kecil daripada beban daya keseluruhan.
“Akhirnya baterai itu tidak pernah diisi, malah dipakai saja,” terangnya.