Belajar dari Kasus Driver Ojol Begal Payudara Siswi SMA, Begini Saran dari Psikolog untuk Menghindarinya

Parwata - Kamis, 12 Maret 2020 | 16:20 WIB

Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Parwata - )

Sebagian Korban Pelecehan Masih Takut Melapor

Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Adib membenarkan bahwa sejumlah korban pelecehan masih enggan melaporkan kejadian yang ia alami pada pihak berwajib.

Menurut psikolog yang berkantor di Bintaro, Jakarta Selatan ini, terdapat sejumlah faktor yang membuat korban pelecehan seksual cenderung takut untuk melapor.

Faktor tersebut di antaranya yaitu adanya rasa takut disalahkan.

"Bisa jadi mereka malu dan takut disalahkan karena pasti kerahasiaan si pelapor kan belum tentu terjaga, akhirnya membuat dia malu," ungkapnya.

Baca Juga: Korban Berteriak Keras Setelah ‘Anu-nya’ Diremas, Pelaku Naik Honda Vario dan Helm Hitam

Selain itu, menurut Adib, korban cenderung takut melaporkan kasus pelecehan seksual yang dialaminya karena merasa tidak memiliki barang bukti.

"Takutnya nanti dianggap mengada-ada, karena dilecehkan seperti dalam kejadian itu kan cari buktinya juga susah," kata Adib.

Faktor yang lainnya, Adib menambahkan, ada kemungkinan korban memiliki kekhawatiran mengalami pelecehan seksual lagi.

"Dikhawatirkan ketika dia melapor, dia mendapatkan pelecehan, atau dia istilahnya justru malah takut," kata Adib.

Terlebih, menurut Adib, masyarakat secara umum masih enggan melapor ke pihak berwajib.