Bagi warga, kegiatan tersebut selalu dilakukan meski menemui celananya harus basah dikotori lumpur Sungai Waepulu.
Tak hanya itu, sungai juga menjadi kendala tersendiri bagi minibus pengangkut penumpang.
Pasalnya, kontur dasar sungai merupakan campuran lumpur dan bebatuan.
Kondisi itu diperparah dengan kondisi air yang keruh selepas hujan.
Setiap harinya ratusan kendaraan melewati sungai ini dan selalu saja ada yang terperosok.
Baca Juga: Detik-detik Honda BR-V Hindari Motor, Malah Berendam di Sungai
Sementara kendaraan roda dua, harus digotong ke tepian sungai.
Biaya Transportasi Mahal
Keadaan tersebut berimbas pada tingginya harga transportasi menuju dua kecamatan dari kota kabupaten Maluku Tengah.
Per-penumpang, harus mengeluarkan kocek berkisar Rp 200 ribu hingga 300 ribu.
Mahalnya biaya transportasi secara langsung mempengaruhi harga jual berbagai kebutuhan.