Otomania.com - Demi kelancaran perjalanan menggunakan mobil jenis minibus yang ditumpanginya.
Juga demi perjalanannya sampai ke seberang lintas kecamatan tanpa ada jembatan menyeberang.
Wattimena rela untuk turun dan menerjang derasnya aliran sungai.
Sementara partikel sungai yang berisi lumpur pun mengotori celananya.
Melansir dari Tribunambon.com, keadaan demikian dialami warga Kecamatan Siwalalat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku.
Baca Juga: Truk 10 Roda Melintas, Tiba-tiba Jembatan Ambruk, Auto Nyemplung Sungai, Kondisi Sopir Kaget
Mereka mengeluhkan akses penghubung berupa jembatan yang hingga kini belum tersedia.
Padahal jalan lintas Seram yang digunakan warga menuju puluhan desa di Kecamatan Siwalalat dan Werinama saat ini memprihatinkan.
Setiap kali akan menuju kota kabupaten, warga selalu berhadapan dengan derasnya arus sungai.
Kendaraan nyaris selalu terperosok lumpur dan bebatuan sungai saat melintasi badan sungai yang lebarnya mencapai 300 meter.
“Ini menjadi pemandangan rutin di sungai Waepulu, kami (para penumpang) terpaksa harus turun dan membantu sopir mendorong mobil agar lolos dari lumpur,” ungkap Wattimena usai mendorong keluar minibus itu, Sabtu (7/3/2020) pagi.
Baca Juga: Gak Ada Angin, Gak Ada Hujan, Pria Minta Turun dari Mobil Travel dan Nyemplung ke Sungai