Otomania.com - Teknologi anti bakteri terdapat pada beberapa helm keluaran merek ternama.
Anti bakteri tersebut terdapat di bagian dalam helm yakni pada busa atau padding helm.
Lantas apakah dengan memiliki teknologi anti baktei tersebut apakah enggak perlu dilakukan pencucian?
Setidaknya, pada helm dengan bahan busa atau padding biasa disarankan untuk dicuci setiap dua minggu sekali.
Baca Juga: Xplorer Touring Helmet, Pas Buat Pengguna Honda ADV150, Nih Tampilan dan Spesifikasinya
Hal tersebut dilakukan apabila dipakai untuk kebutuhan riding harian.
Dan meskipun dibekali dengan teknologi anti-bakteri, ternyata bukan berarti busa helm tidak perlu dirawat atau dicuci.
Disampaiakn oleh Agus Hermawan, dari toko Juragan Helm, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Secara fisik, bedanya ada pada kain padding helm nya yang dipesan khusus dengan teknologi anti-bakteri," jelas Agus Hermawan, dikutip dari GridOto.com.
Nah pada prakteknya, padding anti-bakteri dengan padding biasa sama-sama bisa menjadi sarang bakteri hinggap seiring pemakaian.
Bedanya, helm dengan padding biasa lebih rentan dihinggapi bakteri dengan tanda seperti munculnya bau tidak sedap.
Hasilnya, helm dengan busa anti-bakteri memang tidak cepat timbul bau tidak sedap meski sering dipakai dan tidak dicuci rutin.
"Ada tidaknya teknologi anti-bakteri di padding, hal ini kembali lagi pada tingkat kandungan keringat pengguna karena kadar asamnya tiap orang juga berbeda," lengkapnya.
Baca Juga: Incar Helm Atau Jaket Seken Kondisi Segar Bugar, di RC Motogarage Jual dengan Harga Kompetitif
Pada beberapa kasus, diakui pernah ditemui bahwa hingga ring pengikat helm ditemui karat akibat keringat dengan kadar asam yang tinggi.
"Bisa dibilang, teknologi anti-bakteri hanya sebagai pencegahan agar bakteri tidak cepat hinggap kembali setelah dicuci," terang Agus.