3. Dikira pura-pura sakit
Menderita luka memar akibat penganiayan membuat Yanuardi tak dalam bekerja.
Sebelum keluar, Yanuardi yang selama bekerja sebulan itu tinggal di rumah majikannya kembali mendapatkan tekanan.
Yanuardi dituding berpura-pura sakit oleh majikan, padahal seluruh tubuhnya telah membiru.
"Saya tadi dipanggil bapak dulu. Saya dikira pura-pura sakit, dia bilang, 'Saya tahu orang sakit sama enggak', kata dia. Siap pak, habis ngomong gimana lagi, siap pak aja saya," kata Yuniardi meneteskan air mata.
Bahkan, kata Yuniardi, saat itu kembali mendapatkan ancaman aniaya setelah dinilai berpura-pura sakit.
"Saya mau dipukulin lagi, saya bilang jangan. Saya takut. Saya enggak berani menangkis karena orangnya tinggi gede," beber Yanuardi.
4. Berhasil keluar dari rumah majikan
Yanuardi dijemput keluarganya setelah berhasil keluar dari rumah majikannya di Bintaro Sektor 7 pada Kamis (5/3/2020).
Ia tampak menangis di dalam mobil bersama keluarganya.
Adik Yuniardi juga ikut menangis melihat kondisi abangnya.
"Saya mau keadilan!" teriaknya berkali-kali.