Salut! Yamaha V-Ixion Dengan Keranjang Sayuran Menemani Wisuda, Begini Kisah Harunya

Parwata - Minggu, 1 Maret 2020 | 18:00 WIB

Amirudin mahasiswa Program Studi PKO FKIP UTP Surakarta yang merupakan penjual sayur keliling saat wisuda di GOR UTP Kampus III di Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Sabtu (29/2/2020). (Parwata - )

Otomania.com - Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta mengadakan wisuda pada Sabtu (29/2/2020).

Di acara prosesi wisuda yang digelar tersebut terdapat sebuah kisah yang menginspirasi.

Melansir dari TribunSolo.com, ada satu-satunya wisudawan yang berangkat ke tempat wisuda di GOR UTP Kampus III di Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.

Wisudawan tersebut sembari membawa bronjong atau keranjang di motornya yang isinya adalah sayur-mayur.

Dia adalah Amirudin, wisudawan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2014.

Baca Juga: Di Jakarta Buat Mejeng, di Papua Nasib Honda CBR250RR Malah Buat Jualan Sayur Keliling

Aksinya membawa bronjong sayur dan memakai toga sembari menunjukkan tulisan 'Senadyan Balungan Kere, Alhamdulillah Iso Podo Kancane' pun viral di mana-mana.

Pemuda kelahiran 8 September 1992 dari keluarga pas-pasan itu, ternyata memang penjual atau bakul sayuran keliling sungguhan yang berhasil merengkuh gelar strata satu (S1) dengan IPK 3,36.

Bagaimana kisahnya?

Amir sapaan akrab anak dari pasangan Suwarno (55) dan Warsi (40) itu selama bertahun-tahun ini berjuang mendapatkan gelar S1 dengan langkah berat dan berliku.

Dia merupakan warga RT 02 RW 04 Desa Wukir Sawit, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.

Pagi hari pukul 04.00 Amir sudah harus bangun untuk mencari sayur-mayur berkualitas super yang kemudian dia jual kembali mengunakan sepeda motor kesayangannya Yamaha V-Ixion berpelat nomor AD-4989-ZK itu.

"Saya cari sayur di Pasar Matesih, kemudian saya jualan keliling desa setelah Subuh hingga siang pukul 12.00 atau 13.00 WIB," aku dia.

"Sebenarnya sejak tahun 2009 saya sudah mulai jualan sayur keliling," jelasnya.

Namun pada tahun 2014 dia harus bekerja lebih keras lagi untuk membiayai kuliahnya yang harus dijalani setelah berjualan yakni pada sore hingga malam hari.

Mengingat setiap semester Amir mengaku harus membayar sendiri segala administrasi di kampusnya sebesar Rp 4,3 juta.

"Kan kebutuhan banyak, kadang buat jagong (nikahan) bantu orang tua juga, termasuk bayar SPP Rp 4,3 juta per semester," ungkapnya.

Baca Juga: Keren! Lagu Sayur Kol Diberi Sentuhan Ala Polantas, Biar Pemotor Sadar

"Seribu rupiah pun Alhamdulillah tidak merepotkan orang tua untuk keperluan membayar kuliah," jelas dia mengaku bangga.

Dengan perjuangan yang tidak mudah harus banting tulang sembari menyelesaikan S1, ternyata setiap hari Amir bisa mendapatkan penghasilan cukup lumayan dengan berjualan sayur keliling.

"Kalau satu bronjong di motor habis bisa dapat Rp 1,3 juta, tetapi laba bersih bisa kantongi Rp 70-120 ribu per hari," ujar dia.

Dapat Apresiasi Rektor

Saat datang ke wisuda menggunakan sepeda ber-bronjong yang berisi sayur-mayur lengkap dari Bumi Intanpari itu, dia sempat mengejutkan banyak wisudawan dan orang tua wisudawan.

Termasuk Rektor UTP Surakarta Prof Tresna Priyana Soemardi dan pejabat kampus sempat mendatanginya serta mengucapkan selamat atas raihan S1 yang didapatkannya.

"Pak Rektor berpesan jangan berhenti belajar," paparnya.

Apalagi prosesi wisudanya cukup spesial karena disaksikan bapaknya yang datang jauh-jauh dari lereng Gunung Lawu di Jatiyoso tersebut.

"Bapak sama adik yang bisa hadir menyaksikan saya wisuda S1 yang didapatkan dengan tidak mudah karena harus kerja keras," aku dia.

Dia berharap dengan raihan S1 itu bisa membuatnya tetap setara dengan anak-anak muda lainnya yang rata-rata sudah bergelar sarjana.

Baca Juga: Enggak Nyangka, Beban Tukang Sayur Keliling Sampai Ratusan Kilo Di Atas Motor

Termasuk membanggakan orang tuanya yang selama ini hanya bekerja serabutan jadi buruh tani.

"Saya tetap akan berjualan sayur dan bisa meraih mimpi saya jadi guru olahraga," harap dia.

"Saya buktikan dengan keterbatasan ini bisa tetap kuliah," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Bakul Sayur Keliling Jadi Sarjana di UTP Solo, Datang ke Wisuda Bawa Bronjong yang Buat Jualan,