/photo/gridoto/2017/10/17/2881092029.jpeg)
Baca Juga: Penting, Begini Trik Agar Mobil Tidak Mengalami Aquaplaning Sob
2. Kerikil di Tapak Ban
Tapak atau kembangan ban sering disusupi oleh kerikil dari jalanan.
Bila dibiarkan, kerikil ini akan melukai ban dan membuat korosi timbul pada serat baja di dalam ban.
Untuk itu, membersihkan kerikil atau benda tajam di sela-sela kembang ban perlu dilakukan secara berkala.
Baca Juga: Benarkah Ban Mobil Diisi Nitrogen Bisa Lebih Awet? Ini Faktanya
3. Tambalan Ban Model Tusuk
Tambal ban model tusuk (string tubeless) atau populer disebut tambal ban cacing bisa menjadi salah satu penyebab ban pecah ketika digunakan.
Ini karena lubang yang diperbesar oleh proses tambalan bisa memutuskan serat baja pada konstruksi di dalam ban tersebut.
Efeknya, ikatan antar-serat baja yang membentuk kontruksi ban menjadi tidak sempurna.
Dalam jangka waktu lama, kotoran jalanan dan air, akan membuat konstruksi serat baja ini mengalami korosi.
Kondisi ini jelas kian memudahkan ban kehilangan tekanan angin secara tiba-tiba atau mengalami pecah ban ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.
4. Tekanan Angin Ban Kurang
Tekanan angin ban terlalu rendah bisa menyebabkan ban pecah.
Saat mobil berjalan, potensi panas berlebih juga terbuka akibat gesekan yang lebih besar.
Kurangnya tekanan akan membuat kerja dinding ban menjadi lebih berat akibat defleksi berlebihan saat mobil berjalan.
Kondisi ini melemahkan konstruksi dinding ban dan bisa meyebabkan benang di dalamnya lama kelamaan putus.
Kombinasi dari panas berlebih dan lemahnya konstruksi dinding ban akibat tekanan yang kurang ini yang bisa mengakibatkan pecah ban secara tiba-tiba.
Baca Juga: Cara Ini Bisa Dilakukan Jika Ban Pecah di Tol Untuk Memperkecil Kecelakaan