Akun itu memesan 50 menu udang keju , dengan total Rp 525.000, Selasa (21/1/2020).
TiyanDwia menyebut, menu sebanyak itu untuk keperluan arisan keluarga.
Pukul 15.40 WIB TyanDwia sempat menghubungi RD lewat fasilitas pengiriman pesan di aplikasi.
Empat menit kemudian, TyanDwia mengirim pesan lagi, ‘its all just prank’.
Karena pesanan yang begitu besar dibatalkan, RD kemudian menyebarkan tangkapan layar komunikasinya dengan TyanDwia.
Kontan unggahan tangkapan layar itu mengundang kemarahan warganet.
TyanDwia menjadi sasaran kecaman karena dianggap telah berbuat kurang ajar dan telah merugikan profesi ojol.
Wartawan berusaha menghubungi RD lewat nomor teleponnya, namun tidak ada respon.
Pemilik akun Mhel Mhel yang pertama mengunggah tangkapan layar itu mengatakan, awalnya pesanan tersebut akan dikirimkan ke alamat pemesan di Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru.
Namun setelah pesanan dibeli, pemesan dengan enteng membatalkan dan mengaku pesanan itu sekedar prank.
“Mau dikirim ke Rejoagung dan dibayar di tempat,” terang Mhel Mhel.
Namun kasus ini tidak dilaporkan ke polisi, dengan alasan sudah ada solusi untuk pengemudi ojol itu.