Banyak Mobil Bergelimpangan Diseret Banjir Jakarta, Sekuat Apa Sih Aliran Airnya?

Adi Wira Bhre Anggono - Jumat, 3 Januari 2020 | 14:00 WIB

BMW 320i yang hanyut terseret banjir nampak bersandar pada sebuah pohon (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Banjir bandang di wilayah Jakarta semenjak Rabu (1/1/2020) kemarin tak hanya merusak infrastruktur saja.

Moda transportasi yang tak bisa bergerak pun akhirnya juga turut diseret arus banjir yang 'numpang lewat' di pemukiman warga.

Banyak video beredar yang memperlihatkan mulai dari mobil LCGC hingga sekelas SUV premium hanyut diseret banjir.

Hal tersebut menjadi tanda betapa kuatnya arus banjir tersebut.

(Baca Juga: Serem! Seperti Diterjang Tsunami, Galeri Foto Mobil Saling Bertumpuk Setelah Banjir Pondok Gede Permai, Bekasi Surut)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Awal tahun 2020 kita dikejutkan dengan bencana banjir yang terjadi hampir di seluruh wilayah JABODETABEK dan sebagian Jawa. Stay safe untuk sobat OTOMOTIF, apabila air mulai tinggi, tinggalkan barang-barang dan mengungsilah ketempat yang lebih tinggi. Keselamatan jiwa tetap nomor 1. Semoga banjir yang ada dapat cepat ditangani sehingga meminimalisir kerugian yang dialami. Stay safe ya sobat OTOMOTIF! - Simak berita menarik lainnya di www.otomotifnet.com! - #otomotif #otomotifnet #otomotifweekly #kompasgramediamajalah #otomotifgroup #otomotifnetgridoto #otomotifindonesia #otomotifmajalah #GridNetwork source Istimewa

Sebuah kiriman dibagikan oleh Tabloid OTOMOTIF (@otomotifweekly) pada

Lalu, sebetulnya seberapa kuatkah arus banjir yang bisa membuat mobil-mobl terseret?

Dikutip dari Kompas.com, Pakar Hidrologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Pramono Hadi menjelaskan bahwa banjir terjadi karena adanya limpasan yang berlebihan, terutama dalam kondisi hujan berlebih seperti sekarang.

Timbunan permukaan atau surface storage kondisinya jenuh dengan air, termasuk tubuh sungai, sehingga menyebabkan air mengalir di jalan-jalan.

"Ditambah mungkin saluran atau gorong-gorong yang tidak sempurna, (seperti) dimensi kurang besar, tersumbat sampah dan lainnya," ujar Pramono saat dihubungi pada Kamis (2/1/2020).

Tribunnews/Jeprima
Puluhan mobil hancur pasca banjir yang merendam kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020).

(Baca Juga: Waspada, Bagian Kelistrikan Ini Bisa Rusak Karena Terendam Banjir)

Kemudian, hal yang lebih penting ditegaskan oleh Pramono adalah kecepatan aliran air yang melebihi 2 m/detik dengan ketebalan atau kedalaman lebih dari 1 meter.

Hal inilah yang dianggap mampu menghanyutkan kendaraan ringan terutama sedan yang memiliki ruang udara.

"Kecepatan aliran air lebih dari 2 m/detik dengan ketebalan atau kedalaman lebih 1 meter akan mampu menghanyutkan kendaraan ringan terutama sedan yang punya ruang udara," kata dia.

Kalau dihitung, berarti arus air banjir tadi melaju dalam kecepatan 7,2 kilometer per jamnya.

(Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Batas Ketinggian Air Yang Bisa Diterobos Motor Matik Saat Banjir)

Lanjut ke keterangan Pramono, jika ada bangunan yang juga ikut terbawa arus air banjir, hal itu pada umumnya karena pondasi bangunan itu terkikis aliran air.

Sementara untuk potensi kecepatan aliran air, ada beberapa faktor yang memengaruhi. Antara lain, faktor lingkungan, topografi atau lereng, profil lahan, dan banyaknya hujan.

Mengenai prediksi cuaca dan potensi hujan Jakarta yang masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan serta pengaruhnya terhadap kecepatan aliran air banjir yang ada, Pramono menyebutkan bahwa hal ini tergantung seberapa akurat prediksi tersebut.

"Tergantung (prediksi) BMKG seberapa akurat," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Mobil Hanyut Terseret Banjir, Seberapa Besar Kekuatannya?".