Otomania.com - Banjir di Jakarta dan sekitarnya sudah mulai surut, kini saatnya mengevakuasi mobil yang terjebak banjir.
Para pemilik mobil banyak yang memanggil layanan towing untuk mengangkut mobilnya ke tempat yang aman.
Akibatnya, pengusaha towing pun mengakui kelimpungan mendapat banyaknya panggilan dari pelanggan.
"Kami dari subuh tadi sudah evakuasi banyak, hampir 300 permintaan yang masuk, ini masih ada antrean panjang," kata Edi, pemilik Djaks Towing saat dihubungi GridOto.com (1/1/2020).
Senada dengan Edi, Jaka pemilik Captain Jack Indonesia juga mengaku kewalahan menerima panggilan dari konsumen.
"Kami sampai sore ini sudah mengevakuasi 7 mobil, itu belum termasuk orderan-orderan yang saya lempar ke teman-teman pengusaha towing lainnya," kata Jaka kepada GridOto.com.
"Kami kan ada asosiasinya, itu di grup WA kami saling lempar-lemparan order. Karena saking banyaknya orang yang telfon, akhirnya banyak yang enggak kepegang. Kami semua (pengusaha jasa towing) kewalahan," lanjutnya.
Dalam memenuhi panggilan pelanggan, baik Jaka maupun Edi mengaku tak mengambil semua orderan yang masuk.
Selain karena alasan waktu dan keterbatasan armada, alasan keselamatan juga jadi pertimbangan utama keduanya.
"Enggak semua orderan kami terima, kalau lokasi mobil yang mau diangkut tinggi genangannya melewati batas ban, ya kami nggak mau terima. Kami enggak berani masuk karena bahaya," ucap Edi.
Lalu berapa biayanya?
Menurut Edi, pemilik Djaks Towing, untuk mengangkut mobil dari lokasi banjir ke tempat kering, harga yang dikenakan adalah Rp 1,5 juta.
Ia mengatakan, harga tersebut ditentukan karena risiko mengangkut mobil ke wilayah banjir sangat besar.
Baca Juga: Bukan Hoax! Pool Bluebird Kebanjiran, Puluhan Taksi Terendam Banjir Cuma Terlihat Atapnya
"Bukannya saya nyari keuntungan dari orang yang kena musibah. Tapi ini kan risikonya tinggi, kami juga enggak bisa sembarangan ambil," kata Edi, Rabu (1/1/2020).
Hal serupa juga diungkapkan Jaka, selaku pemilik Captain Jack Indonesia dengan mematok harga yang sama.
"Untuk mengangkut mobil yang terjebak banjir. Untuk tarif, karena risikonya tinggi, kurang lebih Rp 1,5 juta," kata Jaka.
Keduanya menjelaskan, dalam situasi saat ini, konsumen juga tak bisa bebas menentukan lokasi di mana mobilnya dipindahkan.
Mobil akan dipindahkan ke lokasi kering (tidak banjir) terdekat dari lokasi pengangkutan.
"Prioritas kami adalah dari basah ke tempat kering, karena kan yang butuh evakuasi banyak, jadi biar merata, waktunya jadi enggak terbuang-buang," kata Edi.