Pilu.. Ini Kalimat Perpisahan Sopir Bus Sriwijaya Sebelum Terjun ke Jurang dan Tewas Bersama 30 Penumpangnya

Dimas Pradopo - Sabtu, 28 Desember 2019 | 13:42 WIB

Proses evakuasi penumpang Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang yang masuk jurang di Liku Endikat Selasa (24/12/2019) sekitar pukul 00.30 WIB (Dimas Pradopo - )

Otomania.com - Bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan maut terjun ke dalam jurang sedalam 75 meter menewaskan puluhan orang termasuk sopir bus itu sendiri (24/12/2019).

Bus Sriwijaya dengan plat nomor BD 7031 AU memiliki rute perjalanan Palembang - Bengkulu tersebut mengalami kecelakaan di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Tim SAR Gabungan di hari kedua pencarian korban Bus Sriwijaya yang masuk ke jurang di Tikungan Lematang kembali menemukan 6 korban meninggal. Dengan kembali ditemukannya 6 korban meninggal pada hari kedua jadi total 34 korban.

Sebelum tewas dalam kecelakaan maut, Ferri Afrizal (35) yang merupakan sopir Bus Sriwijaya menunjukkan gelagat yang tak biasa.

Gelagat itu menjadi firasat buruk yang dirasa oleh pihak keluarga semenjak Ferri pamit untuk bekerja, Minggu (22/12/2019).

Seperti dikutip dari Tribunsumsel.com, Ayah kandung Ferri, Jalaluddin (55) menuturkan waktu pamit kerja hari minggu lalu, sampai empat kali dia izin sama ibunya.

Baca Juga: Tangisan Pengantin Wanita Pecah Saat Pria Ijab Kabul di Depan Jenazah Ayahnya, Korban Bus Sriwijaya

"Itu yang agak aneh karena biasanya cukup satu kali saja," ujarnya saat ditemui di rumah duka di Jalan Sematang Borang Sako RT 007 RW 010 Perumahan Yasera Damai Kelurahan Sako Borang Palembang, Rabu (25/12/2019).

"Iya, anak saya sopir dari bus itu," ujar Jalaluddin dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

Jalaluddin lantas teringat dengan cerita istrinya ketika Ferri terakhir pamit bekerja mengemudikan bus ke Bengkulu.