Senggol Motor Korban dan Diminta Ganti, Palaku Sakit Hati, Berujung Pemerkosaan dan Pembunuhan

Indra Aditya - Sabtu, 14 Desember 2019 | 13:30 WIB

Wina, mahasiswi yang menjadi korban pembunuhan oleh penjaga kos yang sakit hati (Indra Aditya - )

Otomania.com – Dari Hasil penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus tewasnya Wina Mardiani (20), mahasiswi semester V Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Bengkulu yang ditemukan terkubur di belakang kosnya, Minggu (8/12/2019) sore.

Wina ternyata tewas setelah diduga dibunuh oleh PI (29), yang merupakan penjaga indekos korban di Kelurahan Beringin Raya, Kota Bengkulu.

Hal itu terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap TK, istri PI yang mengaku jika suaminya telah membunuh Wina. Pembunuhan itu diakui PI saat hendak mengajak TK ke Bengkulu Utara.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna mengatakan, terduga pelaku membunuh korban karena merasa dendam dan sakit hati karena diminta memperbaiki motor milik korban yang rusak ditabrak pelaku.

Sebelum terjadi kejadian pembunuhan.

Baca Juga: Driver Taksi Online Pelaku Tabrak Lari, Antar Penumpang Dulu Baru Cari Korban

Terduga pelaku senggol motor korban yang terparkir di depan kosan. Akibatnya, motor milik korban mengalami rusak di beberapa bagian hingga korban menuntut terduga pelaku untuk memperbaikinya.

Setelah mayat Wina ditemukan pihak keluarganya dan warga, polisi pun langsung membawanya ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.

Ketua Tim Pusdokkes Mabes Polri AKBP dr Wahyu Hidayati Dwi Palupi usai melakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu mengatakan, berdasarkan hasil otopsi diketahui Wina sudah meninggal selama lima hari.

"Kalau hasil pemeriksaan itu merupakan bagian dari isi visum. Isi visum itu bersifat rahasia sehingga hanya akan kami serahkan kepada penyidik. Diperkirakan sudah tidak ada sekitar lima hari," katanya usai otopsi, Senin, (9/12/2019).

Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna mengatakan, berdasarkan hasil otopsi, korban tewas dengan cara dicekik menggunakan tali di bagian leher.