Otomania.com - Mulai pekan depan, Ditlantas Polda Metro Jaya akan sematkan sebanyak 16 bodycam di seragam anggota Patroli Jalan Raya (PJR) yang bertugas di lapangan.
Bodycam yang disematkan ini memiliki fungsi untuk memantau semua kegiatan Polantas.
Dan termasuk juga bisa mencegah dan mendeteksi praktik suap-menyuap serta tindakan arogan petugas.
Melansir dari Wartakotalive.com, selain itu bodycam di seragam polantas juga dapat dipakai petugas mendeteksi dan mengidentifikasi pelaku kejahatan atau pelaku kriminal.
"Ini artinya di lapangan, petugas kami dapat membantu Ditreskrimum mengungkap pelaku kriminal atau kejahatan yang dicurigai," kata Kasatgas E-TLE Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Arif Fazrulrahman di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/12/2019).
Baca Juga: Tahun Depan Motor Dibidik Kamera E-TLE, Polisi Bingung Posisi Pelat Nomor
Arif menjelaskan jika ada pengendara arogan atau yang terindikasi sebagai pelaku kriminal dan terpantau e-TLE, maka alarm akan dibunyikan dan akan langsung diinfokan ke petugas di lapangan yang mengenakan bodycam.
"Maka anggota terdekat yang mengenakan bodycam akan melakukan live streaming dengan bodycam dan diminta untuk mengejar dan menghentikan kendaraan pelaku kejahatan yang dicurigai" katanya.
Dengan live streaming melalui bodycam kata Arif maka peristiwa, proses dan gambar mobil atau pengendara yang dicurigai akan diidentifikasi di NTMC.
"Sehingga di NTMC berkordinasi dengan Ditreskrimum untuk memastikan apakah pengendara yang dicurigai pelaku kejahatan, benar ia pelakunya atau bukan," katanya.
Ia mengatakan saat anggota di lapangan mendapatkan perintah pengejaran, maka bodycam akan secara otomatis melakukan live streaming.
"Sebab, signal yang digunakan menggunakan provider tertentu dan sudah bekerjasama dengan pemerintah, serta anti hack," katanya.
Selain bisa merekam 20 jam karena terpasang memori 32 GB, kamera di bodycam kata Arif memiliki gambar 32 Mega Pixel.
"Jadi sangat jelas saat merekam pada malam hari sekalipun karena dilengkapi infra merah juga. Sudah kita coba di malam hari, dan hasilnya cukup jelas," katanya.
Merekam secara live streming
Arif mengatakan dengan bodycam atau kamera yang terpasang di seragamnya dan merekam semua aktivitasnya, polantas diharapkan bebas dari praktik suap-menyuap, serta bertindak arogan saat bertugas.
Selain itu semua tindak tanduk masyarakat yang melawan petugas juga akan terpantau.
Baca Juga: Tahun Depan Jakarta Bakal Ditambah Kamera ETLE Sebanyak Ini, Masih Berani Melanggar?
Kamera
"Saat ini sudah ada 16 unit Bodycam yang tersedia di Ditlantas Polda Metro Jaya. Mulai Minggu depan bodycam ini kita distribusikan," kata Arif di Mapolda Metro Jaya.
Pada, Jumat (13/12/2019) besok kata Arif, pihaknya melatih petugas menggunakan bodycam.
"Intinya pekan depan ada 16 kamera yang akan kita bagikan kepada 7 induk petugas PJR sementara. Yang kita sebar ada 16 ini digunakan petugas PJR. Lalu pada awal tahun ditambah 100," kata Arif.
Bodycam kata dia adalah alat perekam sekaligus live streaming yang sudah menjadi kelengkapan pokok Kepolisian di negara maju seperti di Eropa, Singapura dan China.
"Awal alat ini digunakan tahun 2005 di Inggris kemudian dikembangkan dan digunakan ke negara lain," katanya.
Arif memastikan bodycam yang dipasang di petugas polantas Polda Metro spesifikasinya nyaris sama dengan yang dipakai polisi di negara maju.
Bodycam katanya merupakan alat perekam sekaligus live streaming dan sudah menjadi kelengkapan pokok Kepolisian di negara maju seperti di Eropa, Singapura dan China.
"Awal alat ini digunakan itu tahun 2005 di inggris kemudian dikembangkan dan digunakan ke negara lain," ujarnya.
Fungai bodycam yang akan dipakai kata Arif yakni kamera bisa merekam hingga 20 jam. Selain itu dengan bodycam petugas bisa melakukan live streaming dengan petugas yang ada di kantor TMC Polda Metro Jaya.
"Kapasitas baterai 8 jam nonstop untuk live streaming. Di dalamnya ada memori 32 GB itu yang cukup untuk merekam nonstop 20 jam," kata Arif.
Baca Juga: Pelanggar Susah Lolos, 3 Jenis Kamera Tilang Elektronik Canggih Banget
Menurutnya bodycam bisa digunakan untuk berkomunikasi antara petugas di lapangan dengan petugas yang berada di kantor atau penerima gambar dan suara dari bodycam.
"Bodycam juga dilengkapi tombol panic button dan GPS..Sehingga jika dalam posisi darurat petugas bisa menekan tombol panic button sehingga di TMC akan terinfokan di mana lokasi koordinatnya atau kondisi emergency, karena ada GPS," katanya.
Jika tombol panic button pada bodycam ditekan kata Arif akan ada alarm di pusat pengendali TMC yang berbunyi.
Jaringan bodcam kata Arif, pihaknya bekerja sama dengan penyedia jasa provider untuk menghadirkan jaringan yang kuat. Kamera di bodycam juga dilengkapi inframerah untuk merekam pada malam hari.
Selain itu, kata Arif kamera tersebut tidak bisa dimatikan oleh petugas yang ada di lapangan.
"Sebab, kamera itu hanya bisa dinyalakan atau dimatikan oleh petugas di kantor TMC Polda Metro. Jadi kalau teman-teman berpikir bodycam-nya bisa dimatiin ketika ada indikasi petugas mau melakukan hal-hal melawan hukum dan lain-lain sebagainya, itu tidak bisa. Karena kita remote dari jauh," kata Arif.
Karenanya kata dia petugas di lapangan tidak bisa mengaktifkan dan mematikan bodycam sendiri. "Kalaupun dia matikan itu sebenarnya masih aktif posisinya," katanya.
Arif mengatakan hasil rekaman bodycam berupa video HD. Karenanya harga satu unit bodycam antara Rp 13 Juta sampai Rp 15 juta.
"Harga kamera ini kurang-lebih Rp 13-15 juta," kata Arif.
Diharapkan dengan bodycam ini maka tugas tugas polantas di lapangan semakin ideal.
"Rekaman di bodycam juga sebagai bukti kinerja petugas di lapangan," katanya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Polantas Bakal Dilengkapi Bodycam untuk Merekam Live Streaming Kriminal dan Pelanggaran,