Dia mengharapkan para pengurus perusahaan pelat merah tidak menjelek-jelekan satu sama lain. Apabila ingin mengkritisi, lanjutnya, lebih baik disampaikan langsung ke yang bersangkutan dari pada berbicara ke publik lewat media.
"Kalau mereka sendiri mengkritisi, tapi kerja di BUMN, bukan berarti saya anti kritisi harus dikritisi langsung jangan lewat media iya dong," kata Erick.
"Kalau mereka kerja di BUMN tapi kritisi lewat media itu kan enggak etis cari makan di BUMN," lanjutnya.
Menurut Erick, para bos BUMN perlu duduk bersama dan mencari solusi ketika tengah menghadapi masalah. Dia tak ingin pengurus BUMN saling mengkritisi tanpa memberi solusi.
"Kalau mereka tidak loyal ya enggak usah di BUMN, jadi swasta saja. Saya juga tidak mau direksi keminter artinya akal-akalan. Saya tidak perlu orang pintar yang penting bisa solid bekerja sama gotong royong supaya semua pinter," ucap Erick.
Baca Juga: Yang Lain Diparkir Di Geladak, Porsche Selundupan Dapat Perbedaan Perlakuan
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengakui onderdil motor Harley-Davidson yang dibawa dalam penerbangan Airbus A330-900 adalah milik karyawannya.
“Memang betul ada beberapa punya karyawan. Yang ingin kita sampaikan Garuda akan patuhi peraturan,” ujar Ikhsan.
Menurut Ikhsan, Garuda siap untuk membayar biaya impor barang-barang yang diangkut melalui penerbangan perdana dari Perancis pada pertengahan November 2019.
“Jadi kalau diminta bayar biaya impor kita akan bayar. Kita akan mematuhi semua ketentuan kepabeanan yang berlaku. Ketika tidak boleh masuk ya harus reekspor,” kata Ikhsan.