Baca Juga: Waspada! Lirik Perempuan Sedang Pesan Ojol, Jambret Melesat Sambar Handphone Korban
Hal senada diungkapkan Ilham Bagus (30), driver taksi online Gocar lainnya.
Menurutnya, sehari-hari dia sangat mengandalkan insentif Rp 260 ribu dari Gojek.
Sementara ongkos dari setiap penumpang hanya Rp 9.400 untuk sekali angkut dengan jarak tempuh 2 km ke bawah.
Ongkos angkut itu naik Rp 4.000 tiap 1 km.
"Kalau insentif turun menjadi hanya Rp 65 ribu, kami tekor Rp 42 ribu sehari. Pengeluaran paling besar untuk bensin Rp 100 ribu dan makan Rp 50 ribu sehari. Itu belum pengeluaran lainnya," jelasnya.
Baca Juga: Luar Biasa, Restoran Ini Siap Beli Kembali Makanan yang Di-cancel Konsumen Ojol
Sayangnya, negosiasi perwakilan antara perwakilan driver taksi online Gocar dengan manajemen Gojek di Mojokerto menemui jalan buntu.
Massa pun akhirnya melanjutkan aksinya ke kantor DPRD Kabupaten Mojokerto.
Dikawal polisi, massa driver taksi online Gocar berkonvoi menggunakan mobil masing-masing menuju ke kantor Dewan di Jalan A Yani, Mojokerto.
Konvoi sopir taksi online ini mengular di sepanjang jalan menuju kantor DPRD Kabupaten Mojokerto.
Sehingga arus lalu lintas Surabaya-Jombang dan Mojokerto-Pasuruan di simpang 5 Kenanten, sempat macet.
Kepada Komisi IV DPRD Kabupaten Mojokerto, driver taksi online Gocar menyampaikan tuntutan yang sama.
Mereka juga meminta para anggota Dewan membantu menuntaskan persoalan ini.
Sementara itu, manajemen Gojek Mojokerto tidak bersedia memberikan komentar kepada wartawan.
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Ratusan Driver Taksi Online Gocar Geruduk Kantor Gojek : Tanpa Nadiem Makarim Gojek Tak Manusiawi