Fakta Pemilik Nissan Terra B 1 RI, Penyusup di Pelantikan Presiden dan Wapres

Indra Aditya - Selasa, 22 Oktober 2019 | 12:50 WIB

Ditemukan juga senjata tajang di dalam mobil Nissan Terra ini (Indra Aditya - )

Otomania.com - Pemilik mobil Nissan Terra berpelat nomor B 1 RI yang diamankan aparat Polda Metro Jaya pada Sabtu (19/10/2019) lalu pukul 23.00 WIB, ada sejumlah fakta baru terkait hal ini.

Mobil itu diparkir di lobi Hotel Raffles, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Posisi mobil itu menghalangi mobil tamu lainnya yang akan melintas di lobi.

Setelah dilacak, mobil tersebut miliki pria bernama Prof DR Irwannur Latubual, Ph.D.

Saat mobil menghalangi jalan di lobi, pihak Hotel Raffles berusaha menghubungi pemilik mobil agar memindahkan mobil tersebut.

Setelah mobil dipindahkan, aparat kepolisian lalu menggeledah barang-barang yang disimpan di dalam mobil.

Polisi menemukan sejumlah barang di antaranya dua buah senjata tajam jenis parang, pelat nomor polisi palsu, dan kartu undangan pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung DPR RI.

Baca Juga: Ring of Fire, Kisah Petualangan Nissan Terra Menaklukkan Alam Papua

Terkait temuan itu, polisi lalu membawa Irwannur ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa.

Membeli undangan

Sebelumnya diberitakan pemilik mobil Nissan Terra dengan pelat nomor B 1 R yakni Prof DR Irwannur Latubual Ph D membeli undangan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Gedung DPR RI pada Minggu (20/10/2019) kemarin.

Undangan pelantikan tersebut ditemukan polisi ketika menggeledah mobil milik Irwannur yang terparkir di lobi Hotel Raffles, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (19/10/2019).

"Terus ada undangan (pelantikan) warna merah. Kami cek, dia katanya membeli. Tapi ini masih kami introgasi karena tidak konsisten jawabnya, yang jelas dia mengaku mendapatkan undangan karena beli," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).

Saat ini, polisi tengah memeriksa Irwannur secara intensif guna mengetahui penjual undangan pelantikan itu.

Kepada polisi, Irwannur mengaku membeli undangan itu guna menghadiri acara pelantikan sehingga bisa dinilai sebagai orang terpandang oleh masyarakat.