Otomania.com - Menggunakan ban bekas yang layak pakai dibutuhkan kejelian dan dalam memilihnya.
Di pasaran banyak ditemukan ban bekas namun memiliki kualitas yang masih bagus.
Misalnya dari motor baru yang penggunanya baru pakai satu dua minggu, tapi sudah ganti ban baru.
Sehingga walau terbilang ban bekas, namun sebetulnya ban itu masih baru.
Baca Juga: Sudah Tahu Belum, Ban Bekas Bisa Diukir Kalau Ada Tanda Seperti Ini
Tapi untuk urusan ban bekas harus pandai mencari dan jangan sampai tertipu ulah dari pedagang nakal.
Khususnya dalam membedakan ban bekas yang memang kondisinya masih bagus dengan ban bekas yang sudah di vulkanisir.
Supaya tidak tertipu, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa diperiksa dalam memilih ban motor bekas pakai.
Seperti yang disampaikan oleh Ahmad Daud, pemilik Aprilia Ban di Beji, Depok, beberapa waktu lalu.
“Kalau sudah ukiran, cara mengetahuinya bisa dengan menekan tekstur karet pada tapak ban. Biasanya jadi lebih lembek dan terasa tipis dibanding yang belum diukir,” ujar Ahmad Daud, dikutip dari GridOto.com.
Selain sudah diukir, ada ban bekas jenis lain yang beredar di pasaran, yaitu ban bekas vulkanisir.
“Dilihat sekilas kondisinya seperti baru, tapi kualitasnya dibawah ban seken orisinil karena kualitas karetnya tentu berbeda antara dinding dan bagian tapak ban,” jelasnya.
Untuk ban ukiran, ciri lain yang bisa diperhatikan adalah terlihatnya rajutan kawat atau benang di bagian dalam tapak ban.
Baca Juga: Beli Ban Bekas, Sebaiknya Cermati Bagian Ini Lebih Dulu
Dengan menggunakan ban bekas ukiran atau vulkanisir, masa pakai ban lebih pendek dan berbahaya saat dipakai.
“Karena lebih tipis, resikonya bisa terjadi pecah ban dan untuk vulkanisir biasanya mengelupas antara dinding dan tapak ban,” pungkas Daud.
Bikers juga harus tahu ada risiko lain jika pilih pakai ban bekas.
“Dengan menggunakan ban bekas, ada kemungkinan riding tidak senyaman dibandingkan pakai ban baru di motor,” kata Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head Produsen Ban FDR.
Karena kondisi ban sudah tidak 100 persen, maka waktu penggantiannya tentu akan lebih cepat.
“Selama bukan ban tipe slick, ban bekas balap sah saja dipakai harian,” ujarnya.
Nah untuk ban impor yang aslinya tidak dijual di pasar lokal, ada beberapa kondisi yang perlu diketahui oleh calon pembeli.
“Beberapa ban produk luar mungkin ada yang tidak dirancang untuk penggunaan di iklim tropis seperti Indonesia. Efeknya dari segi performa bisa kurang maksimal dan lifetime lebih pendek,” jelas Jimmy.
Meskipun demikian, penggunaan ban motor bekas tidak diharamkan asal kondisinya masih layak dan memenuhi beberapa aspek.
Baca Juga: Hati-hati Akal Bulus Rekondisi Ban Bekas
Contohnya tidak ada kerusakan secara fisik seperti ada benjolan/retak, tapak ban masih dalam batas Tire Wear Index (TWI) dan usia ban yang masih tergolong muda.
Jadi jangan asal tergoda dengan harga murah, jangan lupa dicek dulu kondisi ban bekasnya sebelum dibeli ya!