Gunakan Bahasa Daerah, Bisakah Fitur WIND Jalankan Perintah?

Parwata - Sabtu, 20 Juli 2019 | 17:05 WIB

Fitur WIND pada Wuling Almaz 7-Seater saat menjalankan radio (Parwata - )

Otomania.com - Wuling Indonesian Command (WIND) merupakan fitur baru yang dipasangkan pada Wuling Almaz 7-seater.

Wuling Indonesian Command (WIND) merupakan sebuah fitur yang memiliki fungsi untuk mempermudah pengguna mobil dalam mengoperasikan fitur kendaraan.

Sebagai contoh untuk menghidupkan AC, maupun menginginkan mendengarkan musik, dengan tanpa harus menyentuh tombolnya.

Hanya cukup dengan cara mudah, tinggal mengucapkan kata kunci "Halo Wuling!".

Sistem WIND kembali membalas dengan ucapan "Halo", dan baru akan bersiap untuk menerima perintah.

Baca Juga: Selain Kata Halo Wuling, Ini Cara Lain Aktifkan Fitur WIND Di Almaz

Pada fitur WIND terdapat kosakata Bahasa Indonesia yang cukup banyak.

Seperti disampaikan oleh Danang Wiratmoko selaku Product Planning Wuling Motors.

"Untuk kosakata, kosakata itu memang sekarang sudah cukup banyak di fitur WIND ini," ujar Danang Wiratmoko, dikutip dari GridOto.com.

Sebagai contoh, untuk melakukan salah satu fungsi saja, kita mempunyai pilihan macam-macam perintah.

"Misal, saya mau dengar radio, perintahnya bisa seperti ini, Halo Wuling! Tolong putar 100 FM," kata Danang Wiratmoko.

Baca Juga: Berikut, Kata Kunci Untuk Gunakan Fitur WIND Wuling Almaz 7-Seater

"Kemudian bisa juga Halo Wuling! Saya mau putar 100 FM, Halo Wuling! Tolong setel 100 FM, itu baru untuk satu fungsi saja," tambah Danang Wiratmoko.

Kemudian untuk fungsi lain juga seperti itu, banyak kosakata Bahasa Indonesia yang bisa digunakan untuk menjalankan sebuah perintah.

Hal itu juga menunjukkan, bahwa Bahasa Indonesia pada WIND itu tidak terlalu sensitif dengan aksen atau logat.

"Misalnya, buka jendela dalam Bahasa Indonesia dengan buka jendelo dalam Bahasa Jawa itu mirip, dan si WIND ini masih bisa mengenali perbedaan di antara logat tersebut," tutup Danang Wiratmoko.

Namun,sebagai syaratnya bahasa daerah tersebut harus mirip dengan Bahasa Indonesia.

Sehingga menjadikan sistem masih dapat mengeksekusinya dan menjalankan perintah.