"Kemudian bisa juga Halo Wuling! Saya mau putar 100 FM, Halo Wuling! Tolong setel 100 FM, itu baru untuk satu fungsi saja," tambah Danang Wiratmoko.
Kemudian untuk fungsi lain juga seperti itu, banyak kosakata Bahasa Indonesia yang bisa digunakan untuk menjalankan sebuah perintah.
Hal itu juga menunjukkan, bahwa Bahasa Indonesia pada WIND itu tidak terlalu sensitif dengan aksen atau logat.
"Misalnya, buka jendela dalam Bahasa Indonesia dengan buka jendelo dalam Bahasa Jawa itu mirip, dan si WIND ini masih bisa mengenali perbedaan di antara logat tersebut," tutup Danang Wiratmoko.
Namun,sebagai syaratnya bahasa daerah tersebut harus mirip dengan Bahasa Indonesia.
Sehingga menjadikan sistem masih dapat mengeksekusinya dan menjalankan perintah.