Jakarta Sumbang 75 Persen Polusi, Sudah Siap Masuk Era Kendaraan Listrik?

Indra Aditya - Senin, 15 Juli 2019 | 08:00 WIB

Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena kabut polusi di Jakarta Pusat, Senin (8/7/2019). Kualitas udara di DKI Jakarta memburuk pada tahun ini dibandingkan tahun 2018. Prediksi ini berdasarkan pengukuran PM 2,5 atau partikel halus di udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mik (Indra Aditya - )

Dari jumlah kendaraan bermotor sebanyak itu, membuat 75 persen dari pencemaran udara di ibu kota berasal dari asapnya.

Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dasrul Chaniago, mengungkapkan seberapa besar kontribusi kendaraan bermotor terhadap ruang udara di Indonesia, khususnya Jakarta.

"Kontribusi rata-rata kendaraan pada pencemaran udara di Indonesia itu berkisar antara 40 sampai 70 persen. Namun di kota besar, angkanya bisa begitu tinggi seperti DKI Jakarta yang sudah mencapai sekitar 75 persen," ujarnya (13/7), dikutip dari Kompas.com.

GridOto/Fendi
Ilustrasi kepadatan jalanan Ibukota

Lalu apa efek dari polusi udara hasil pembakaran di dapur pacu kendaraan bermotor ini?

Baca Juga: Street Manners: Tujuh Urutan Prioritas Kendaraan Utama Di Jalan Raya

Udara Jakarta semakin hari semakin kotor dan menyesakkan.

Pemerintah pun telah mengupayakan pengkontrolan gas emisi dari kendaraan bermotor yang saat ini ada maupun yang akan masuk ke Indonesia.

Namun sepertinya hal tersebut kurang berbuah manis menilik jumlah kendaraan bermotor yang makin hari makin menumpuk.

Lalu apa solusi yang bisa dilakukan guna mengurangi polusi di Jakarta?

Baca Juga: Saking Dinginnya, Solar Beku di Dieng, Kendaraan Diesel Terbujur Kaku