Otomania.com - Mazda3 telah resmi diperkenalkan oleh PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) belum lama ini.
Mazda3 terbaru ini di Indonesia dibekali satu pilihan mesin saja, yaitu SKYACTIV-G 4-silinder 2.000 cc yang bertenaga 152,8 dk dan torsi puncak 200 Nm.
Mesin revolusioner SKYACTIV-X belum bisa dinikmati konsumen Indonesia.
Maklum mesin SKYACTIV-X ini baru resmi dijual di Eropa saja pada Juni 2019.
Jadi bakal masih lama banget penggemar Mazda di Indonesia untuk bisa mencicipi kecanggihannya.
Baca Juga: All New Mazda3 Hadir di Indonesia, Media Diajak Eksplor Jakarta-Bogor
Berdasar spesifikasi di Eropa, SKYACTIV-X mampu menghasilkan tenaga 180 dk dan torsi puncak 224 Nm.
Mesin SKYACTIV-X adalah bukti kehebatan engineer Mazda dalam mengembangkan teknologi Homogenous Charge Compression Ignition (HCCI).
HCCI ini juga banyak dikembangkan pabrikan lain, tapi enggak ada yang sukses alias gagal.
HCCI merupakan mesin bahan bakar bensin yang proses pembakarannya dengan cara memampatkan campuran udara dan bahan bakar seperti di mesin diesel.
Jadi mesin HCCI ini mengunakan rasio kompresi tinggi untuk membakar bensin tanpa busi.
Baca Juga: Terlahir Sebagai Compact SUV, Akomodasi Hyundai Kona Lebih Baik dari Mazda CX-3?
Pembakaran dimampatkan (compression ignition) ini memungkinkan campuran udara-bahan bakar yang sangat kurus (lean), yaitu 29-37:1 (idealnya atau normalnya adalah 14,7:1).
Untuk menghasilkan campuran udara seperti ini, Mazda menggunakan supercharger kecil dan teknologi katup variable.
Dengan campuran sangat lean ini, membuat bensin tidak akan terbakar meski mesin SKYACTIV-X mengadopsi rasio kompresi 16,3:1.
Hal ini membuat bensin oktan rendah menjadi kunci kekuatan dari SKYACTIV-X.
Saat GridOto.com mencoba SKYACTIV-X di Jepang, bahan bakar yang dipakai adalah RON 91 sedang kalau berdasar spek di Eropa pakai RON 95.
Baca Juga: Bedanya All New Mazda3 Dengan Generasi Sebelumnya, Banyak Banget Bro!
Untuk proses switching yang stabil antara compression ignition dan spark ignition serta memperluas wilayah operasi compression ignition di mesin HCCI, para insinyur Mazda dengan cerdas memanfaatkan busi sebagai faktor utama dalam mengontrol waktu pembakaran optimal di SKYACTIV-X.
Mazda menyebut teknologi terobosan ini dengan nama Spark Controlled Compression Ignition (SPCCI).
SPCCI adalah sistem komputer pintar untuk menentukan waktu percikan busi paling dekat dengan kondisi terbaik untuk pembakaran.
Hal ini tentu akan membuat daya dorong piston menjadi sangat kuat.
Artikel ini sudah tayang di GridOto.com dengan judul Mesin Revolusioner ini Belum Dipasang di Mazda3 Versi Indonesia