Sebelum Melakukan Engine Swap, Pahami dan Perhatikan Beberapa Hal Ini

Dok Grid - Selasa, 5 Maret 2024 | 10:37 WIB

Mesin 4AG Silver Top pada Kijang 'Kapsul', masih menyisakan ruang mesin yang cukup besar. (Dok Grid - )

Otomania.com - Engine swap merupakan alternatif bagi yang ingin meremajakan kondisi mesin mobilnya.

Selain itu engine swap juga bisa di jadikan pilihan, bagi yang memiliki mesin lebih bertenaga, atau mesin lebih modern

Engine swap atau proses penggantian atau istilahnya mencangkokkan mesin dari mobil satu ke mobil lainnya.

Untuk melakukan engine swap terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan.

Hal utamanya, tentu saja kesiapan akan dana sebelum melakukan proses tersebut.

Seperti disampaikan oleh Mashadi, Manager Bengkel Exclusive Auto Garage di Tebet, Jakarta Selatan.

"Biaya engine swap memang tidak murah, untuk jasanya saja berkisar di Rp 15-30 jutaan. Untuk harga mesinnya lebih beragam, ada yang belasan juta bahkan hingga ratusan juta," ujar Mashadi,dikutip dari GridOto.com.

Baca Juga: Ganti Mesin Kendaraan Harus Legal, Berikut Syarat untuk Pengurusannya

Taufan Rizaldy/GridOto.com
Mesin JZ yang akan dimasukkan ke dalam Nissan Cefiro.

Di luar jasa dan mesinnya sendiri, Perlu menyiapkan dana lebih.

Hal itu jika saja ada hal-hal yang harus dibeli atau dibuat sendiri dalam proses engine swap tersebut.

Lanjut yang kedua, adalah pilihan mesin yang hendak dicangkokkan ke dalam ruang mesin mobil.

"Untuk memilih mesin harus tahu dulu tujuan awalnya apa. Sekadar meremajakan dengan mesin yang lebih muda, atau butuh tenaga yang lebih besar? Lalu dilihat mesinnya cukup atau tidak ke dalam ruang mesin mobilnya," ungkap pria penghobi drifting ini.

Dan setelah pilihan mesin sudah ditentukkan, fokus ubahan baru ditujukan ke mounting mesin dan transmisi.

Setelah itu pilihan girboks, ECU, dan kopelnya apabila mobil tersebut RWD (rear wheel drive) atau AWD (all wheel drive).

"Untuk mounting ada beberapa kombinasi mobil dan mesin yang tidak perlu banyak ubahan. Contohnya BMW, atau Honda Civic ke mesin B series," terang Mashadi.

Sedangkan ECU biasanya dapat menggunakan ECU bawaan mesin yang akan dicangkokkan.

Namun ada beberapa yang tidak bisa digunakkan, hingga harus mengaplikasikan ECU standalone aftermarket.

"Kalau untuk girboks dan kopel biasanya sih selalu ada yang bisa dikawinkan atau diakali untuk masuk ke kombinasi mobil dan mesin barunya," tutup Mashadi.

Baca Juga: Pilihan Mesin Untuk Engine Swap Suzuki Jimny, Masih Punya Saudara Sendiri

Taufan Rizaldy/GridOto.com
Mesin B18 dicangkokkan ke dalam Honda Civic Estilo