Baca Juga: Bersenggolan, Pengendara Ojek Online Tewas Terlindas Bus Transjakarta
Peristiwa ini sempat membuat pengemudi dan penumpang ketakutan untuk menerima atau memesan jika harus melewati tempat sepi atau saat malam hari.
Dari peristiwa ini, dua orang tersangka ditangkap berkat teknologi pengenalan wajah ini.
Selama proses penyelidikan, pihak Grab telah memberikan informasi ke polisi, termasuk foto tersangka dan informasi lain yang diperlukan.
Pun Kementerian Transportasi dan Kementerian Perhubungan Malaysia juga telah mensyaratkan pengemudi dan penumpang transportasi online memberikan nama lengkap, salinan kartu identitas, dan nomor telepon.
Direktur Jenderal Transportasi Darat (APAD) Malaysia Azlan Shah Parames Albakri mengatakan, data-data ini sangat diperlukan.
“Pengumpulan kartu identitas itu untuk keamanan dan keselamatan penumpang dan pengemudi," tuturnya.
"Kami memiliki kasus pengemudi dibunuh, kasus penumpang diperkosa. Jadi kami membutuhkan data seperti itu untuk melindungi keduanya,” kata Azlah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengguna Grab di Malaysia Wajib “Selfie” Sebelum Akses Layanan