Otomania.com – Jika diperhatikan, untuk membuka busi motor atau mengencangkannya tak ada yang terlihat susah baik itu busi baru atau bekas.
Namun ternyata enggaklah demikian, untuk mengencangkan antara busi baru dan bekas yang sudah digunakan ternyata ada perbedaan.
Seperti disampaikan oleh Diko Oktaviano, Technical Support PT. NGK Busi Indonesia
“Dari segi material sudah ada perubahan di busi bekas, mudahnya bisa lihat dari fisiknya,” terang Diko Oktaviano, Technical Support PT. NGK Busi Indonesia, dikutip dari GridOto.com.
Baca Juga : Banyak Yang Belum Paham, Melepas Busi Motor Mestinya Dalam Kondisi Ini
Pada busi baru memiliki bentuk ring busi yang masih membulat, sementara di busi bekas ringnya sudah pipih karena pernah terpasang.
Pperubahan bentuk pada ring tersebut, menjadikan proses pemasangan kembali busi yang pernah digunakan di mesin ada perbedaan.
“Putaran pengencangan busi baru harus lebih banyak dari busi bekas. Tujuannya agar ring menjadi pipih sehingga busi berfungsi maksimal,” yakinnya.
Untuk busi baru, cara pengencangan menggunakan alat, setelah diputar dengan tangan perlu sekitar 1/2 sampai 3/4 putaran.
Baca Juga : Jangan Lupa! Sebelum Ditinggal Mudik Lama Teteskan Oli ke Lubang Busi Motor, Fungsinya Penting Lho
Sedangkan pada busi bekas atau busi yang sudah dipakai hanya cukup sekitar 30 hingga 45 derajat putaran.
Jika terlalu kencang, risikonya busi bisa patah di mesin dan malahan membuat susah.
Namun jika terlalu kendur akan membuat kebocoran kompresi atau busi akan terlepas dari mesin.
Untuk itu, Anda harus tahu tingkat kekencangan dalam memasang busi agar pas.