Oh iya, jangan lupakan bagian kaca dari Terrano, sebaiknya pastikan bahwa kaca belakang benar-benar asli.
Atau jika pernah pecah, diganti dengan peranti OEM.
“Kaca belakang diimpor bulat-bulat dari Jepang. Masalahnya, jika pecah, sering kali diganti dengan buatan lokal. Itu karena sulitnya mendapat pengganti dan faktor harga,” imbuhnya.
“Ciri dari kaca asli terdapat pada cap dan memiliki deffoger alias anti kabut.”
Untuk bagian mesin, silahkan lakukan test drive untuk mendeteksi kekurangan pada Terrano yang akan dibeli.
Akselerasi yang baik dan ringan menjadi indikasi bahwa mesin masih sehat.
Namun, jika akselerasi terasa lelet dan lamban, maka ada dua kemungkinan penyebabnya.
Baca Juga : Asyik Nih , Kalau Nissan X-Trail Facelift 4WD Ini Dijual Di Indonesia
Pertama, kompresi tidak optimal lagi, kedua, macetnya throttle sekunder pada karburator.
Masalah kedua ini masih bisa ditangani dengan membersihkan bagian yang bekerja dengan
sistem vacum tersebut.
Caranya dengan menyemprotkan cairan WD40.
Transmisi Terrano juga bukanlah bagian yang rewel, akan tetapi tidak ada salahnya jika melakukan pengecekan.
Biasanya masalah girboks muncul karena kondisi sinkromes yang telah aus, terutama kala perpindahan dari gigi 2 ke 3 atau dari 3 ke 2.
Kondisi ini biasanya terjadi karena penggunaan oli transmisi yang keliru.
Produsen menyarankan oli SAE90 GL4, namun sering ditemui menggunakan oli SAE90 GL5 yang aslinya untuk gardan.
Kasus tidak maksimalnya fungsi pompa bensin sering juga menimpa pemilik Terrano.
SUV Nissan ini mengandalkan pompa bensin elektronik yang dipasang dalam tangki bahan bakar, terkadang pompa ini mati atau rusak, tanpa ada gejala sama sekali.
Jika sudah mendapatkan Terrano idaman, sebaiknya ganti pompa bensin baru agar terhindar dari mogok mendadak.
Harga untuk pompa bensin Nisssan Terrano dihargai Rp 2 jutaan.