Otomania.com - Dalam beberapa tahun terakhir mobil Low Cost Green Car (LCGC) sempat menjadi tren.
Dan sejumlah pabrikan mobil pun turut hadirkan line up mobil LCGC di pasar Tanah Air.
Namun secara penjualan mobil murah ramah lingkungan mulai terlihat menurun.
Penurunan penjualan itu dialami Toyota pada tahun 2018.
Baca Juga : Pasar LCGC Di Tanah Air Mulai Turun, TAM Berikan Komentar Seperti Ini
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto pun memprediksi pasar LCGC akan semakin menurun.
Bahkan di 2018, selisih angka penurunan mencapai 10 ribu hingga 15 ribu.
Dibanding tahun sebelumnya yaitu 2017.
Fransiscus Soerjopranoto menyebutkan ada 3 faktor yang menyebabkan turunya pasar LCGC.
Baca Juga : Punya Empat Model yang Dipasarkan, Wuling juga Tergiur Segmen LCGC?
Pertama pasar low MPV semakin berkembang, sehingga orang terimingi untuk mengupgrade mobilnya.
"Jadi orang itu terimingi untuk mengupgrade. Karena apa, tadi tambahan beberapa puluh juta lalu dikreditkan itu selesai, dia nambah Rp 500 ribu setiap bulan tapi modelnya lebih baru, dan kesannya enggak murahan, harga terjangkau," ujar Soerjo, dikutip dari GridOto.com.
Faktor kedua berkembang pesatnya pasar motor premium di Indonesia.
"Yang tadinya enggak terpikirkan segmen premium, sekarang ATPM motor itu semua masuknya ke premium rata-rata, mulai dari Kawasaki dulu, terus kemudian diikuti merek-merek lain termasuk Honda," jelasnya.
Baca Juga : Penjualan Ramai, Total Bikin Spek Oli yang Cocok untuk Mesin LCGC
Yang ketiga semakin membaiknya transportasi publik, seperti adanya LRT dan transportasi online.
"Jika transportasi publik semakin bagus, orang makin enggak perlu beli mobil ramah lingkungan harga terjangkau," ungkapnya.
"Harga terjangkaunya itu orang jadi enggak peduli, dengan naik tranportasi online dia enggak perlu lahan parkir, enggak butuh biaya maintenance, dan pakainya hanya sekali-sekali," ucapnya.