Disebut Termahal se-Asia Tenggara, Ini Kata Menteri PUPR Soal Tarif Tol

Indra Aditya - Rabu, 13 Februari 2019 | 15:00 WIB

Pemandangan ruas Jalan Tol Trans Jawa (Indra Aditya - )

Otomania.com - Sempat beredar anggapan tarif tol di Indonesia paling mahal se-Asia Tenggara.

Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono membantahnya.

"Ada pendapat yang mengatakan tentang tarif tol yang katanya mahal. Ada datanya, tidak betul (mahal)," kata Basuki di kantornya, (12/2/2019).

Menurutnya, dalam membandingkan tarif seharusnya dilakukan secara seimbang.

Baca Juga : Soroti Aspek Safety Tol Trans Jawa, YLKI Sebut Masih Berbahaya

Misalnya, untuk tarif Tol Jakarta-Cikampek yang dibangun pada 1978 atau Tol Jagorawi yang dibangun sekitar tahun 1985-1987.

Dibandingkan dengan tarif tol yang sama di negara lain yang dibangun pada media yang sama.

"Misal dibandingkan Malaysia, itu dibangun tahun berapa? Rp 200 per kilometer (untuk Tol Jakarta-Cikampek), Jagorawi itu Rp 110 per kilometer. Kalau dibandingkan tahun investasi yang sama, kita lebih murah," ungkap Basuki.

Namun, bila tol yang dibandingkan memiliki perbedaan tahun yang cukup jauh, tentu tarif yang berlaku untuk tol terbaru lebih mahal.

Baca Juga : YLKI Sebut Tol Trans Jawa Relatif Mahal, Makan Minum di Rest Area Juga