Pengin Honda Odyssey Lawas, Biar Nggak Rugi Cermati Bagian Ini

Parwata - Minggu, 3 Februari 2019 | 16:20 WIB

Honda Odyssey RB1 masih terlihat modern (Parwata - )

Otomania.com - Honda Odyssey kini harganya mulai terjangkau yaitu mencapai Rp 150 jutaan.

Honda Odyssey yang di lansir 2004 bisa dijadikan pilihan menarik bagi yang ingin merasakan sensasi MPV premium.

Odyssey sengaja diciptakan Honda sebagai MPV kelas atas dengan tampilan terlihat sporty ketimbang kompetitornya seperti Toyota Wish.

Hadir di Indonesia lewat Importir Umum (IU), MPV dengan kode bodi RB1 ini terdapat tiga varian yaitu Absolute, L, dan M.

Tetapi harus diingat, umur pemakaian membuat mobil ini cukup rentan terkena penyakit sehingga membutuhkan perhatian lebih soal perawatannya.

Baca Juga : Yang Mana Favorit Kamu? Berikut Ini Perjalanan Honda Odyssey RB1

"Paling banyak sih dia (Odyssey) hampir merata ya, dari steering depannya rembes-rembes, kemudian kaki-kaki, engine mounting, selebihnya kebocoran-kebocoran oli," ujar Andi Chondang, pemilik Honda Clinic di bilangan Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur, dikutip dari GridOto.com.

"Itu karena kan kemakan umur pemakaian," lanjutnya saat dihubungi GridOto.com, Jumat (1/2/2019).

Andi menambahkan, riwayat perawatan dari pemilik sebelumnya mempengaruhi besaran biaya yang kamu keluarkan nantinya.

"Sebenarnya sih kalau maintenance-nya bagus (pemiliknya) mungkin enggak terlalu banyak yang perlu diganti-ganti, gitu," kata Andi lagi.

"Tapi sebaliknya kalau perawatan si pemilik sebelumnya kurang bagus, mungkin cost-nya jadi tinggi juga," imbuhnya.

Baca Juga : Modelnya Mirip Station Wagon, Segini Tebusan Untuk Honda Odyssey RB1

Selain umur pemakaian, bagian kaki-kaki mobil ini juga memiliki tugas yang lebih berat.

Mengingat kondisi jalanan di Indonesia yang cenderung kurang rata, sehingga membutuhkan perhatian lebih.

"Sebenarnya sih di usia 6 tahun itu sudah mulai (pergantian sparepart). Terutama misalnya dibagian-bagian berat kayak tensioner yang mendapat beban, terus kaki-kaki," ungkap Andi.

"Apalagi, di Indonesia jalannya di sini banyak berlobang, bumpy, ada speed barrier gitu. Itu juga yang jadi persoalan mobil-mobil yang ada di Indonesia," tutupnya.