Harganya kurang lebih sekitar Rp 1,5 juta. BRT juga sudah menyediakan beberapa mapping untuk motor ini, sehingga cukup praktis tinggal mengikuti pilihan dari BRT saja.
“Untuk R15 ini ngikutin best map dari BRT. Setelan bensinnya kurang lebih 30 persen lebih banyak,” ujar Imam.
Limiter juga diset lebih tinggi, jadi di angka 12.500 rpm.
Kem alias noken as masih menggunakan standar, tetapi di-custom.
Overlap-nya naik 2,5 mm dengan lift tambah 1 mm.
Sayang Imam lupa berapa besaran durasi noken as custom ini.
Hasil Dyno
Setelah rapi, motor langsung dites pakai dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport.
Setelah beberapa kali run, didapat tenaga maksimal 21,55 dk pada 11.040 rpm dengan torsi maksimum 15,19 Nm di 9.090 rpm.
Jauh meningkat dibanding standarnya yang hanya 16,25 dk di 10.150 rpm dengan torsi 12,46 Nm pada 7.320 rpm.