Pede Beli Mobil Seken Bersertifikat, Solusi Konsumen Mercedes-Benz

Parwata - Selasa, 29 Januari 2019 | 16:40 WIB

Ilustrasi Mercedes-Benz S 450 L (Parwata - )

Otomania.com - Salah satu opsi bagi konsumen yang belum mampu membeli mobil baru, bisa memiliki mobil bekas karena secara harga relatif lebih rendah.

Hal tersebut dinilai sebagai peluang usaha bagi PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), untuk menghadirkan layanan jual beli mobil bekas, dan trade in di dealernya.

Saat ini, Mercedes-Benz telah memiliki tiga dealer yang melayani penjualan mobil bekas, lokasinya bertempat di Mampang, Kuningan, dan Gandaria.

Baca Juga : Ada Diskon Nih Helm Bahan Carbon Cevlar, Sambangi Lokasinya

"Kami juga terus mengembangkan penjualan mobil bekas bersertifikat dari Mercedes-Benz. Sebelumnya, kami menggunakan merek proven exclusivity untuk kendaraan bekas bersertifikat," ucap Deputy Director Sales Operation and Product Management, PT Mercedes-Benz Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto.

"Mulai tahun ini, kami menggunakan merek Mercedes-Benz Certified supaya lebih mudah dikenali," sambungnya.

Ia menyebut, mobil bekas yang dijual oleh pihaknya memiliki kualitas baik dan sudah tersertifikasi oleh tim ahli Mercedes-Benz.

Baca Juga : Fantastis Harga Honda PCX 150 Di Negara Ini Setara XMAX!

Naufal Shafly/GridOto.com
Kariyanto Hardjosoemarto sebut mobil bekas di dealer Mercedes-Benz tersertifikasi

Mobil bekas yang dijual telah diseleksi meliputi 130 titik pengecekan, juga pengecekan histori mulai dari riwayat pemakaian, riwayat servis dan perawatan berkala di bengkel resmi.

"Usia mobil bekas yang kami jual adalah 5 tahun, tujuannya agar mempermudah pengecekan juga jaminan suku cadang," jelasnya.

Keuntungan lainnya bagi konsumen adalah garansi satu tahun yang diberikan oleh Mercedes-Benz.

Baca Juga : Bosan Warna Mobil? Enggak Usah Dicat, Ini Biaya Bungkus Stiker

Berbeda dari merek lain, Mercedes-Benz memperbolehkan konsumen hanya menjual mobil bekasnya tanpa membeli unit Mercy baru (trade in).

"Bisa juga. Karena dealer kami juga mendapatkan stok dari konsumen yang ingin jual, gak semuanya dari yang ingin trade in. Jadi kalau mau jual ya tidak apa-apa," tutup pria yang akrab disapa Kari tersebut.