Selain itu per klep Jepang juga lebih rapat jarak antara ulirnya meskipun sama-sama terdapat lima ulir.
Lalu apakah ada perbedaan dalam penggunaannya?
"Tergantung juga, biasanya saya menggunakan per klep Jepang di motor yang ada giginya sementara per Swedia untuk matic karena motor yang ada giginya pasti putarannya lebih tinggi," tambahnya lagi.
Baca Juga : Penampakan Livery Tim Petronas Yamaha SRT Untuk MotoGP 2019, Keren!
"Tapi semua tergantung dari karakter mesin terutama dari hitugan noken as, yang penting adalah kinerja per klep tidak boleh hancur dalam menahan kerja klep dan noken as itu sendiri," bilang mekanik yang sudah buka lebih dari 10 tahun ini.
"Jadi kalau mau lebih keras bisa pakai per klep Jepang, tapi kalau kopling sudah mentok maka lebih aman pakai per klep Swedia," tutupnya.