Instruktur Sebut 2 Poin Ini Jadi Pedoman Pemotor Saat Menyalip, Biar Aman

Indra Aditya - Senin, 14 Januari 2019 | 20:50 WIB

Ilustrasi menyalip kendaraan (Indra Aditya - )

Otomania.com - Sudah lumrah bagi pemotor, salip menyalip dengan kendaraan lainnya jadi aktivitas rutin di jalan raya.

Namun harus diingat, 70 persen kecelakaan di jalan raya terjadi diakibatkan menyalip.

Makanya, buat para pengendara motor, harus ingat 2 poin ini sebelum memutuskan menyalip pengguna jalan raya lain.

Poin-poin ini didapatkan langsung dari Jusri Pulubuhu, Chief Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).

Baca Juga : Ogah Ditilang, Pemotor Ajak Gelut, Polisi Kalem Gak Terpancing

1. Jangan menyalip di tempat yang dilarang

Pertama, Jusri menjelaskan kita tidak boleh menyalip kendaraan lain, di tempat yang dilarang.

"Seperti garis solid (tidak putus), tanjakan, turunan, depan sekolah, persimpangan, jembatan, zebra cross," jelas Jusri.

Hindari menyalip di tempat itu, karena selain dilarang, resiko menabrak pengguna jalan raya lain juga besar, semisal orang menyeberang.

Baca Juga : Coba Salip Pikap di Jalan Licin, Pemotor NMAX Hilang Nyawa Tergilas

2. Filosofi Penting, Dibenarkan dan Aman

Yang kedua, adalah filosofi PDA atau Penting, Dibenarkan dan Aman sebelum menyalip.

"Sebelum menyalip, kita perhatikan dulu apakah penting kita menyalip kendaraan lain?" buka Jusri.

Lalu soal dibenarkan, ini soal apakah kita bisa menyalip sesuai peraturan, dan tidak melanggar aturan seperti marka jalan tidak putus.

"Lalu Aman, semisal kita mau menyalip di tikungan blindspot atau tidak terlihat ujungnya, kan bahaya, jadi jangan menyalip," jelas Jusri.

Jusri menjelaskan, biarpun sudah penting dan dibenarkan, namun tidak aman, jangan menyalip, karena rawan terjadi kecelakaan.