Bagi Mulyono profesinya enggak cuma meninggalkan kesan suka dan duka, tetapi dengan beralih menjadi ojek online Mulyono sanggup membantu perekonomian keluarganya.
"Dengan tarif Rp 4.000 per kilo (meter), wah luar biasa, sejahtera. Ya (penghasilan terbesar) di kisaran Rp 6 juta sampai Rp 7 juta," terang Mulyono.
Baca Juga : Kapolda Sumsel Patah Tulang Ditabrak Ojek Online, Penabrak Malah Kabur
Apalagi waktu itu aplikasi Gojek sangat populer di masyarakat dan belum ada kompetitor ojek online lainnya, pada bilangan 2012 hingga 2014.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pun pernah memberikan Mulyono sebuah telepon genggam baru dari hasil profesinya ini.
Puncak kecintaan Mulyono terhadap perusahaan tempat ia berkarir saat ini adalah ketika menamai anak terakhirnya, dengan nama Nadiem Saputra.
Serupa dengan nama depan pendiri Gojek, Nadiem Makarim.
Ia berharap agar profesi sebagai ojek online memiliki regulasi yang jelas dari pemerintah, khususnya dari Kementerian Perhubungan.
"Mudah-mudahan dengan dibuatnya regulasi, perusahaan (penyedia jasa ojek online) lebih memperhatikan mitra-mitranya. Tolonglah kami-kami ini dimanusiakan dalam segi hal apapun, tentang penghasilan, kenyamanan, dan sebagainya," tutup Mulyono.
Baca Juga : Banyak Driver Ojek Online Motoran Main Ponsel, Kemenhub Bikin Aturan